TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat kargo Boeing Co 737-200 pada Jumat dini hari, 2 Juli 2021, melakukan pendaratan darurat di Samudera Pasifik, wilayah lepas pantai Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Badan Administrasi Penerbangan Amerika Serikat (FAA) menjelaskan ada dua awak dalam burung besi tersebut dan mereka sudah diselamatkan.
“Pilot dan co-pilot melaporkan ada kerusakan mesin dan berusaha kembali ke Ibu Kota Honolulu, namun yang terjadi mereka terpaksa melakukan pendaratan di air,” demikian keterangan FAA.
FAA dan Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) akan menginvestigasi kasus ini. Informasi yang dipublikasi FlightAware.com menyebutkan pesawat naas itu milik Transair dengan nomor penerbangan 810, yang bertolak dari Ibu Kota Honolulu pada 1.33 dini hari. Burung besi itu hendak terbang ke bandara Kahului, Maui, namun memutuskan putar balik karena ada kendala mesin.
Tim penjaga pantai dengan cepat merespon laporan adanya pesawat yang mendarat darurat di wilayah selatan Pulau Oahu dengan dua awak dalam burung besi tersebut (tak ada penumpang). Sekitar pukul 2.30 dini hari, seorang penjaga pantai di lokasi kejadian menemukan puing-puing pesawat dan menemukan salah satu awak pesawat menempel di ekor pesawat. Awak tersebut lalu diselamatkan dengan helikopter untuk di bawah ke rumah sakit.
Sedangkan satu awak lainnya terlihat mengapung di atas pecahan puing – puing. Dia diselamatkan oleh perahu pemadam kebakaran Honolulu untuk di bawa ke tepi pantai.
“Kami kehilangan salah satu mesin pesawat,” kata pilot pesawat
Boeing mengatakan telah memantau situasi ini dan melakukan komunikasi dengan NTSB. Pesawat naas itu buatan Boeing, yang diproduksi pada 1975 dan menjadi pesawat pertama yang dikirim ke Pacific Western Airlines dan bergabung dengan armada Transair pada 2014.
Baca juga: Sistem Kepatuhan Ditolak, Boeing Kembali Hentikan Pengiriman Jet 787
Sumber: Reuters