TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA) pada Kamis mengancam menggugat pemerintah ke pengadilan karena sejumlah dokter junior baru tidak dapat menemukan penempatan meskipun kekurangan staf selama pandemi Covid-19.
SAMA mengatakan, selama gelombang infeksi Covid-19 ketiga, 228 dokter magang yang lulus pada bulan Maret dan April menunggu pemerintah untuk menempatkan mereka di rumah sakit umum untuk menyelesaikan pelatihan mereka.
Seorang juru bicara di Departemen Kesehatan tidak menanggapi permintaan komentar.
"Mereka (pekerja magang) seharusnya semua telah ditempatkan hari ini," kata Angelique Coetzee, ketua SAMA, dikutip dari Reuters, 2 Juli 2021.
Ia mengatakan akan mencari perintah pengadilan jika tuntutannya tidak ditanggapi pemerintah.
"Pada bulan Juli, jika Anda tidak memasukkan mereka, mereka akan cuma duduk diam di rumah selama satu tahun," katanya.
Seorang perempuan menerima dosis vaksin Covid-19, ketika Afrika Selatan meluncurkan vaksinasi kepada orang tua di Munsieville Care for the Aged Center di luar Johannesburg, Afrika Selatan 17 Mei 2021 [REUTERS/Siphiwe Sibeko/File Foto]
Afrika Selatan sekarang mencatat lebih dari 16.000 infeksi Covid-19 baru setiap hari, sebagian besar karena varian Delta yang lebih menular, dan hanya sekitar 5% dari populasi yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin corona.
Pasien di rumah sakit umum di Johannesburg, pusat komersial utama di pusat gelombang infeksi terbaru Afrika Selatan, pada Kamis tumpah ke bangsal Covid-19 darurat yang didirikan oleh badan amal Muslim.
Di dalam gedung batu bata, setelah semalaman tidur sebentar, dokter sukarelawan Anees Kara menstabilkan tekanan darah tinggi pada seorang pasien yang datang setelah tidak bisa menemukan tempat di bangsal umum.
"Itu kejadian harian, kejadian per jam sebenarnya," katanya.
Dia dan beberapa rekannya mendirikan bangsal 20 tempat tidur dalam lima hari. "Sejak itu satu tempat tidur dibersihkan dan kemudian satu pasien masuk," katanya.
Departemen kesehatan Afrika Selatan juga menghadapi tuduhan kontrak tidak teratur dengan perusahaan hubungan masyarakat senilai jutaan dolar, yang bulan lalu memaksa Menteri Kesehatan Zweli Mkhize untuk mengambil cuti khusus.
Baca juga: WHO: 9 dari 10 Negara Afrika Tidak Akan Capai Target Vaksinasi COVID-19
REUTERS