TEMPO.Co, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indoensia akan mendapatkan donasi vaksin COVID-19 tambahan dari Amerika, Belanda, Jepang, dan Inggris. Untuk vaksin COVID-19 dari Amerika, Indonesia mendapt tiga juta dosis vaksin Moderna.
"Pemberian izin penggunaan darurat sedang dalam proses oleh BPOM. Sebagai informasi tambahan, besok saya akan mendapat telepon dari Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Jake Sullivan," ujar Retno Marsudi dalam keterangan persnya, Kamis, 1 Juli 2021.
Jumlah dosis serupa akan diterima dari Belanda. Retno mengatakan, tiga juta dosis vaksin akan dikirim segara dan kemungkinan akan ditambah dengan donasi obat-obatan terapi yang tengah dijajaki. Nama dari vaksin dan obat yang akan diberikan belum ia sampaikan.
Sementara itu, dari Jepang, jumlah dosis yang diberikan tidak sebanyak Amerika maupun Belanda. Jepang, kata Retno, memberikan 998.400 ribu dosis vaksin COVID-19 yang sudah tiba pada Sore kemarin. Walau begitu, Retno mengatakan bakal ada pengiriman kedua dari Jepang.
Vaksin Moderna COVID-19. REUTERS/Dado Ruvic
"Pengapalan kedua, berdasarkan informasi dari Jepang, akan menyusul kemudian dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Retno Marsudi menambahkan.
Terakhir, dari Inggris, Retno mengatakan waktu pengiriman dan berapa jumlah dosis yang akan didonasikan masih dalam pembahasan. Adapun pembahasan dimulai dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
Sebagai catatan, sebelumnya Amerika menyatakan bakal mendonasikan stok vaksin COVID-19nya yang berlebih. Donasi itu dilakukan karena jumlah warga Amerika yang berhasil divaksin sudah mendekati target dan stok yang ada dirasa cukup. Per berita ini ditulis, jumlah warga Amerika yang sudah tervaksin penuh adalah 46 persen dari 321 juta dosis Vaksin yang sudah disuntikkan.
Komitmen Amerika, untuk saat ini, adalah mendonasikan 80 juta dosis vaksin COVID-19 dari stok miliknya. Dari 80 juta dosis tersebut, sebanyak 75 persennya akan disumbangkan melalui COVAX. Dengan begitu, vaksin yang dikirimkan akan tepat sasaran mengingat masih banyak negara yang kekurangan vaksin COVID-19.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Dorong Kerjasama Multilateral untuk Respon Pandemi COVID-19
ISTMAN MP