TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperketat kebijakan lockdownnya yang disebut juga sebagai Perintah Pembatasan Gerakan (MCO). Dikutip dari Channel News Asia, pengetatan itu akan berlaku di Selangor dan Kuala Lumpur, tak terkecuali sub-sub distriknya. Adapun hal itu akan berlaku selama dua pekan, dari 3 Juli hingga 16 Juli.
Pemerintah Malaysia menyebut pengetatan ini sebagai Perintah Pembatasan Gerakan Lanjutan (EMCO). Selama EMCO berlaku, warga tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah dari pukul 20.00 hingga keesokan paginya. Selain itu, untuk kegiatan belanja kebutuhan sehari-hari, satu rumah tangga hanya boleh mendelegasikan satu orang, tidak lebih.
"Hanya warga yang bekerja untuk layanan esensial atau pemerintah, dengan dokumen-dokumen lengkap, yang akan diperbolehkan keluar rumah untuk bekerja," ujar Menteri Senior (Pertahanan dan Keamanan) Ismail Sabri Yaakob, Kamis, 1 Juli 2021.
Lebih lanjut, hanya pabrik yang memproduksi makanan dan kebutuhan sehari-hari yang diperbolehkan untuk beroperasi. Beberapa di antaranya adalah produk beras, tepung, roto, gula, minyak, susu, dan obat-obatan.
Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Sementara itu, untuk restoran, Ismail Sabri Yaakob mengatakan mereka tetap boleh buka selama 12 jam, dari pukul 08.00 pagi hingga 20.00 malam. Walau begitu, warga dianjurkan tidak makan ditempat
"Kebijakan EMCO ini diterapkan di wilayah-wilayah yang menunjukkan tren kenaikan infeksi COVID-19. Selangor, misalnya, melaporkan 1800-1900 kasus per hari. Di Kuala Lumpur, 600-1000 kasus per hari," ujar Yaakob. Yaakob menambahkan, kapasitas transportasi publik juga dipangkas 50 persen selama EMCO berjalan.
Ahad kemarin, PM Malaysia Muhyiddin Yassin sudah memperpanjang MCO secara nasional. Gara-garanya, angka kasus belum turun hingga di bawah 4000 orang per hari. Selama angka kasus belum turun, maka pelonggaran lockdown tak akan dilakukan.
Untuk membantu warga yang terdampak lockdown COVID-19, Yassin telah menganggarkan paket stimulus. Nilanya 150 Miliar Ringgit Malaysia atau setara Rp521 Triliun dan akan dinamai sebagai Paket Pemulih.
Baca juga: Perpanjang Lockdown, Malaysia Siapkan Stimulus Rp521 Triliun untuk Bantu Rakyat
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA