TEMPO.CO, Jakarta - Bermutasinya virus COVID-19 menjadi beberapa varian baru mendorong Inggris menyusun rencana penyuntikkan dosis tambahan vaksin (booster shot). Dikutip dari kantor berita Reuters, Inggris ingin penyuntikkan booster shot bisa dilakukan per September nanti dengan tujuan utama kelompok-kelompok masyarakat yang rentan.
Perihal kapan akan ada kepastian soal penyuntikkan booster shot, Pemerintah Inggris menyatakan hal itu masih dalam pembahasan. Walau begitu, mereka mengatakan persiapan-persiapan tengan dilakukan untuk berjaga-jaga misalkan akhirnya dijalankan.
"Jika jadi, vaksinasi akan dimulai dengan warga dari kelompok usia 70 tahun, penghuni panti jompo, dan mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah atau rentan," ujar keterangan pers Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI), Kamis, 1 Juli 2021.
Per berita ini ditulis, 85 persen warga dewasa Inggris sudah menerima setidaknya dosis pertama vaksin COVID-19. Sebanyak 60 persen di antaranya sudah menerima dua dosis atau tervaksinasi penuh.
Data terakhir, yang dimiliki Pemerintah Inggris, vaksin yang ada sekarang bisa memberikan pertahanan terhadap COVID-19 paling tidak enam bulan. Kajian lebih lanjut tengah dilakukan dan hal tersebut, menurut JCVI akan turut berperan dalam menentukan apakah penyuntikan booster shot akan dilakukan atau tidak.
"Kami akan terus melakukan kajian saintifik terhadap data-data yang ada selama beberapa bulan ke depan, termasuk data durasi imunitas dari vaksin-vaksin yang berlaku."
"Rekomendasi kami soal pemberian dosis tambahan bisa berubah secara substansial (mengikuti hasil kajian)," ujar Ketua JCVI, Wei Shen Lim, soal vaksinasi COVID-19.
Perihal pemberian booster shot untuk kelompok usia yang lebih muda di Inggris, JCVI mengatakan kajian belum dilakukan. Hal itu bakal dipertimbangkan di kemudian hari menurut mereka.
Inggris tercatat memiliki 4,8 juta kasus dan 128 ribu korban meninggal akibat COVID-19 sejauh ini. Adapun Inggris merencanakan New Normal dari pandemi COVID-19 bisa mulai dilakukan pada 19 Juli ini.
Baca juga: Boris Johnson Janji Inggris Akan New Normal dari Pandemi Covid-19 pada 19 Juli
ISTMAN MP | REUTERS