TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 11 orang terluka dalam serangan bom pada Rabu di permukiman Sadr City, Baghdad, kata polisi Irak dan pekerja medis.
Militer mengatakan sebuah ledakan terjadi di Kota Sadr tetapi tidak memberikan rincian.
Baca Juga:
Serangan hari Rabu terjadi selama tahun pemilu, saat ketegangan antara kelompok politik saingan Irak sering menyebabkan kekerasan, dikutip dari Reuters, 1 Juli 2021.
Ulama populis Moqtada al-Sadr, yang namanya diambil dari nama Sadr City dan yang memimpin jutaan pengikut Irak, termasuk di antara musuh-musuhnya baik ISIS maupun partai-partai Syiah saingannya dengan milisi yang didukung oleh Iran.
Tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan Rabu. Bom kali ini adalah serangan kedua yang menghantam Sadr City dan yang ketiga menargetkan pasar yang ramai pada tahun ini di Baghdad.
Petugas menyisir lokasi ledakan bom di sebuah pasar di Sadr, Baghdad, Irak, 15 April 2021. REUTERS/Wissam al-Okili
Pada April empat orang tewas dan 20 terluka dalam serangan bom mobil di lingkungan yang sama di Sadr City. Dan pada bulan Januari sebuah serangan bunuh diri menewaskan sedikitnya 32 orang di pasar yang penuh orang.
Kedua serangan itu diklaim oleh militan ISIS.
Serangan bom besar, yang pernah terjadi hampir setiap hari di ibu kota Irak, telah berhenti sejak militan ISIS dikalahkan pada tahun 2017, bagian dari peningkatan keamanan secara keseluruhan yang telah membawa kehidupan normal kembali ke Baghdad.
Baca juga: Pakar: Serangan Bom Bunuh Diri di Baghdad Menyerupai Modus Operandi ISIS
REUTERS