TEMPO.CO, - Pihak berwenang Myanmar akan membebaskan sekitar 700 tahanan dari penjara Insein Yangon hari ini. Kepala penjara Zaw Zaw mengatakan kepada Reuters, pembebasan ini menyasar mereka yang ditahan karena menentang kudeta militer.
Kerumunan orang berkumpul menjelang pembebasan di luar penjara Insein, penjara era kolonial di pinggiran pusat komersial Yangon, foto-foto di media sosial menunjukkan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 30 Juni 2021.
Portal berita Myanmar Now melaporkan bahwa di seluruh negeri sekitar 2 ribu tahanan akan dibebaskan. Seorang pejabat departemen penjara menolak berkomentar.
Sejak junta menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, pihak berwenang menghadapi demonstrasi besar setiap hari hingga melumpuhkan bisnis. Selain itu, pemberontakan etnis, yang telah melanda Myanmar selama beberapa dekade, kembali berkobar.
Banyak orang telah ditangkap berdasarkan pasal 505A KUHP, yang mengkriminalisasi komentar yang dapat menyebabkan ketakutan atau menyebarkan berita palsu dan dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.
Lebih dari 5.200 orang ditahan, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik. Dikatakan juga 883 orang telah tewas. Laporan ini dibantah oleh militer Myanmar.
Pada hari Selasa, televisi Myawaddy yang dikelola tentara mengatakan pihak berwenang telah membatalkan tuntutan terhadap 24 selebriti yang telah dinyatakan buronan di bawah undang-undang anti-hasutan setelah komentar anti-pemerintah.
Aktor, olahragawan, pemengaruh media sosial, dokter dan guru termasuk di antara ratusan orang di Myanmar yang terdaftar sebagai buronan karena menentang junta.
Baca juga: Pemerintah Myanmar Batalkan Dakwaan Pada 24 Selebritas yang Buron
Sumber: REUTERS