TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Rusia pada Selasa menggerebek dua rumah dan menahan tiga jurnalis media investigasi Proekt dalam tindakan yang dilihat sebagai pembungkaman terhadap media independen Rusia.
Polisi menyita laptop dan properti lainnya dari rumah Roman Badanin, pemimpin redaksi situs media Proekt, dan reporternya Maria Zholobova, kata Proekt, dikutip dari Reuters, 30 Juni 2021.
Wakil pemimpin redaksinya, Mikhail Rubin, juga ditahan, katanya.
Petugas polisi di Moskow membawa tiga jurnalis Rusia itu untuk diinterogasi setelah menggeledah rumah mereka pada pagi hari Selasa, 29 Juni, outlet media berbahasa Inggris-Rusia, Meduza, yang berbasis di Latvia.
Polisi di St Petersburg mengatakan mereka sedang menyelidiki kasus pidana dugaan fitnah atas sebuah film oleh Badanin dan Zholobova yang ditayangkan di situs web outlet berita TV Rain. Pencemaran nama baik adalah kejahatan di Rusia.
Polisi mengatakan telah menerima pengaduan dari seorang warga Rusia, tetapi tidak mengidentifikasi orang yang mengadu atau film yang menjadi subyek kasus tersebut. Petugas melakukan beberapa pencarian, kata polisi.
Proekt, yang kritis terhadap Kremlin, mengatakan kasus fitnah itu terkait dengan film dokumenter oleh Badanin dan Zholobova dari 2017 tentang seorang pengusaha mafia St. Petersburg, Ilya Traber, dan hubungannya dengan lingkaran dalam Vladimir Putin.
Meskipun undang-undang pembatasan penuntutan secara teknis telah berakhir, ketiga jurnalis tersebut telah dinyatakan sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Penggerebekan itu juga bertepatan dengan laporan investigasi Proekt tentang dugaan kekayaan keluarga pejabat tinggi polisi Rusia, Menteri Dalam Negeri Vladimir Kolokoltsev, Meduza melaporkan.
Kremlin membantah tindakan polisi dapat dilihat sebagai pembalasan atas pekerjaan mereka, menolak berkomentar lebih lanjut tentang kasus tersebut.
Amnesty International Moskow mengecam penangkapan tiga jurnalis Proekt.
"Setelah kegiatan Yayasan Antikorupsi Aleksei Navalny secara resmi diberi label 'ekstremis', tidak mengherankan jika rumah jurnalis dari Proekt Media digerebek oleh polisi – secara harfiah beberapa jam setelah mereka mempublikasikan penyelidikan mereka atas dugaan kegiatan korupsi Menteri Dalam Negeri," kata Natalia Zviagina, Direktur Kantor Amnesty International di Moskow.
"Ini adalah serangan lain terhadap media independen dan kebebasan berekspresi di Rusia, dan bagian dari pembersihan sistematis dari setiap suara kritis yang mengungkap malpraktik mereka yang berkuasa di negara ini," kata Natalia.
Beberapa outlet independen Rusia mengeluhkan meningkatnya tekanan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.
Situs web berita VTimes mengumumkan penutupannya awal bulan ini setelah dicap sebagai "agen asing", sebuah langkah yang dikatakan telah menakuti para mitranya dan mempersulit untuk melaporkan berita tersebut.
Radio Free Europe/Radio Liberty AS mengatakan Rusia telah mendenda mereka lebih dari US$2 juta karena melanggar undang-undang agen asing yang sama dan membekukan rekening bank Moskow-nya. Situs berita Meduza juga dicap sebagai "agen asing".
Situs berita online Rusia lain, Newsru, mengumumkan penutupannya bulan lalu karena alasan ekonomi, mengatakan bahwa pengiklan menghindarinya karena redaksi tidak mengikuti media pemerintah yang pro-Kremlin.
Baca juga: Jurnalis Rusia Membakar Diri Hingga Tewas Setelah Polisi Menggrebek Apartemennya
REUTERS | MEDUZA | AMNESTY INTERNATIONAL