TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce ketahuan melanggar protokol kesehatan COVID-19. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia tertangkap pantauan warga tengah mengisi bahan bakar di pom bensin Sydney, Senin kemarin, tanpa memakai masker. Padahal, aturan yang berlaku di Australia, warga wajib mengenakan masker ketika berada di luar rumah.
Saksi yang melihat Joyce tidak memakai masker langsung melaporkannya ke Crime Stoppers, hotline situasi darurat di Australia. Dalam laporannya, saksi tidak menyebut nama Joyce, namun mengatakannya sebagai pria berusia 50an yang tidak memakai masker di pom bensin. Dalam waktu singkat, Joyce langsung didenda oleh mereka.
Joyce, dalam sesi wawancara di Sky News, membenarkan bahwa dirinya telah lalai tidak memakai masker. Ia berkata, hal itu terjadi ketika dirinya hendak mengantarkan pasangannya ke bandara dan lupa belum mengisi bensin mobilnya.
"Saya bergegas mengisi bensin. Kurang lebih 30 detik kemudian, saya dikenai denda AS$200 (Rp2,2 juta) karena saya tidak memakai masker. Yah begitulah hidup," ujar Joyce, Senin waktu setempat, 28 Juni 2021.
Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce. REUTERS
Didendanya Joyce menambah daftar pejabat-pejabat pemerintahan di berbagai negara yang ketahuan melanggar protokol COVID-19. Di Australia, pada April 2020, Menteri Kesenian New South Wales mengundurkan diri usai ketahuan melanggar aturan lockdown dengan keluar dari rumah. Ia juga didenda AS$1000.
Di luar Australia, kasus yang lagi hangat adalah pelanggaran protokol COVID-19 oleh Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock. Ia ketahuan di ruang publik tidak memakai masker dan mencium salah satu staffnya. Sekarang, ia disorot tidak hanya karena melanggar aturan, tetapi juga karena selingkuh dari istrinya.
Matt Hancock sudah meminta maaf atas kesalahannya dan mendapat pengampunan dari PM Boris Johnson. Walau begitu, ia mendapat tekanan dari oposisi dan warga untuk mundur. Selama ini, Hancock dianggap tidak becus menangani COVID-19 walaupun ia melakukan sejumlah perbaikan sejak strategi yang salah di awal pandemi.
Per berita ini ditulis, Australia tercatat memiliki 30.554 kasus dan 910 kematian akibat COVID-19. Beberapa kasus terbaru disebut berasal dari varian Delta COVID-19. Dampaknya, tiga negara bagian di Australia menerapkan lockdown di kota-kota besarnya. Ketiganya adalah Western Australia, Queensland, dan New South Wales.
Baca juga: Australia Perketat Lockdown Karena Varian Delta COVID-19 Menyebar
ISTMAN MP | REUTERS