Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Investigator PBB Dukung Penyelidikan Rekam Jejak Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi menghadiri konferensi pers di Teheran, Iran 21 Juni 2021.[Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS]
Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi menghadiri konferensi pers di Teheran, Iran 21 Juni 2021.[Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik PBB untuk isu HAM telah meminta adanya pemeriksaan independen perihal dugaan eksekusi massal tahanan politik di Iran pada tahun 1988. Hal itu menyusul menangnya hakim garis keras Ebrahim Raisi pada Pemilu Presiden Iran beberapa pekan lalu. Raisi dilaporkan terlibat dalam eksekusi ribuan orang itu.

Javaid Rehman, salah satu penyidik PBB, mengatakan kantornya telah mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti soal eksekusi massal itu. Usai terkumpul semuanya dan dipelajari, bukti-bukti itu akan dipresentasikan di Dewan HAM PBB untuk mendorong adanya investigasi yang imparsial.

"Saya rasa ini waktunya dan sangat penting memulai investigasi apa yang terjadi di tahun 1988 serta apa peran individu-individu di peristiwa tersebut. Hal ini mengingat Ebrahim Raisi sudah menjadi Presiden Iran terpilih," ujar Rehman, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 29 Juni 2021.

Rehman melanjutkan, alasan lain dia mendorong investigasi Ebrahim Raisi karena dia mendapat laporan soal pembongkaran kuburan massal. Ia khawatir hal itu menjadi bagian dari upaya Iran menutup-nutupi jejak hitam Ebrahim Raisi.

Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi berbicara kepada media setelah pertemuan mereka di Teheran, Iran 19 Juni 2021. Presiden Iran Hassan Rouhani yang mundur pada Sabtu (19 Juni) memberi selamat kepada hakim garis keras Ebrahim Raisi, yang menang telak dalam pemilihan presiden Iran. [Situs web resmi Kepresidenan Iran/Handout via REUTERS ]

Jika hal itu benar terjadi dan dibiarkan, Rehman menyakini kepemimpinan Ebrahim Raisi di Iran bisa menjadi rezim berbahaya. Sebab, ia bisa saja terus melakukan pelanggaran HAM dan menyangkalnya sembari menutup-nutupi fakta yang ada.

"Investigasi ini juga untuk memberikan rasa tenang ke keluarga (korban eksekusi massal)...Kami telah berkomunikasi dengan Pemerintahan Iran karena kami khawatir ada kebijakan untuk menghancurkan kuburan massal dan bukti-bukti lainnya," ujar Rehman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ebrahim Raisi, selama ini, tidak pernah membantah ataupun membenarkan dirinya terlibat dalam eksekusi massal ribuan tahanan politik tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa sebagai hakim ia harus bersikpa tegas terhadap sosok-sosok yang dirasa mengancam keamanan warga Iran.

"Jika seorang hakim, jaksa sudah membela keamanan warganya, maka seharusnya ia dipuji. Saya bangga sudah membela HAM dalam berbagai posisi yang pernah saya emban," ujar Ebrahim Raisi bangga.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui kapan Rehman menargetkan presentasi soal dugaan pelanggaran HAM oleh Ebrahim Raisi.

Baca juga: Ebrahim Raisi Menjadi Presiden Iran, Kelanjutan Perjanjian Nuklir Dipertanyakan

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Amerika-Iran Bantah Kesepakatan Nuklir Sementara

6 jam lalu

Perundingan Nuklir Iran Dimulai Lagi pada Desember
Amerika-Iran Bantah Kesepakatan Nuklir Sementara

Iran dan Amerika Serikat sama-sama membantah laporan bahwa kedua pihak mencapai kesepakatan sementara dalam program nuklir Teheran.


UNICEF Prihatin atas Laporan Lembaga Bantuan Dilarang dari Pendidikan Afghanistan

1 hari lalu

Seorang siswa sekolah dasar kelas 4 di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. Taliban melarang perempuan mengakses pendidikan sekolah menengah. REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo
UNICEF Prihatin atas Laporan Lembaga Bantuan Dilarang dari Pendidikan Afghanistan

Jika laporan itu benar, UNICEF memperkirakan ratusan ribu siswa Afghanistan terpengaruh dan sulit mendapatkan pendidikan berkualitas.


Mengenali Jet Tempur SU-35 yang Dibeli Iran dari Rusia

1 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Mengenali Jet Tempur SU-35 yang Dibeli Iran dari Rusia

Iran akan segera menerima kedatangan pertama dari pembelian 24 jet tempur Su-35 baru dari Rusia


Spesifikasi Canggih Jet Tempur Su-35 Rusia untuk Iran

1 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di kisaran Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov/File Foto
Spesifikasi Canggih Jet Tempur Su-35 Rusia untuk Iran

Iran segera menerima kedatangan pertama dari pembelian 24 unit Jet Tempur Su-35 dari Rusia. Seperti apa spesifikasinya?


Ditengahi China, Hubungan Iran-Saudi Pulih dan Kedubes Dibuka setelah 7 Tahun Ditutup

2 hari lalu

Kedutaan Besar Iran di Riyadh, Arab Saudi. REUTERS
Ditengahi China, Hubungan Iran-Saudi Pulih dan Kedubes Dibuka setelah 7 Tahun Ditutup

Kedutaan Iran di ibu kota Arab Saudi, Riyadh dibuka kembali pada Selasa, 6 Juni 2023, tujuh tahun setelah ditutup karena memburuknya hubungan kedua ne


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Su-35 untuk Iran, Tips LPDP, Cuaca

2 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di kisaran Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov/File Foto
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Su-35 untuk Iran, Tips LPDP, Cuaca

Berita pembelian jet tempur Su-35 oleh Iran mengangkat profil Angkatan Udara Iran yang tak pernah ketambahan pesawat baru sepanjang abad 21 ini.


Teheran Pamer Rudal Balistik Hipersonik, AS Jatuhkan Sanksi ke China dan Iran

2 hari lalu

Rudal balistik hipersonik baru yang disebut
Teheran Pamer Rudal Balistik Hipersonik, AS Jatuhkan Sanksi ke China dan Iran

AS menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari selusin orang dan entitas di China, Hong Kong dan Iran setelah Teheran pamer rudal balistik hipersonik


Sidang Kasus Penembakan MH17: Ukraina Tuding Rusia Negara Teroris

2 hari lalu

Petugas mengangkut puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH17 di lokasi jatuhnya pesawat di dekat desa Hrabove (Grabovo) di wilayah Donetsk, timur Ukraina 20 November 2014. REUTERS/Antonio Bronic
Sidang Kasus Penembakan MH17: Ukraina Tuding Rusia Negara Teroris

Pengadilan PBB menggelar sidang dugaan Moskow mendukung separatis Ukraina yang dituduh menembak pesawat Malaysia MH17 pada 2014


Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

3 hari lalu

Rudal balistik hipersonik baru yang disebut
Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

Iran memamerkan rudal balistik hipersonik pertamanya, yang diklaim bisa menempuh jarak 1.400 km dan mampu melewati anti-balistik canggih


Jet Tempur Su-35 untuk Angkatan Udara Iran yang Lama Merana

3 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Jet Tempur Su-35 untuk Angkatan Udara Iran yang Lama Merana

Pasok drone tempur dan kamikaze ke perang di Ukraina, Iran dapat jet tempur Su-35 dari Rusia.