TEMPO.CO, Jakarta - Singapura akan memperlakukan Covid-19 seperti penyakit endemik lainnya, seperti flu. Negara itu akan segera mengumumkan perubahan mendasar bagaimana mengatur pandemi ini.
Singapura menjadi salah satu negara yang sukses mengatasi pandemi Covid-19. Rencananya, Singapura tidak akan menargetkan nol penularan. Bukan hanya itu, para pelancong tidak akan diwajibkan lagi melakukan karantina mandiri dan kasus-kasus close-contact, tidak harus melakukan isolasi.
Pengiriman pertama vaksin penyakit virus corona (COVID-19) Pfizer/BioNTech tiba di Singapura 21 Desember 2020. [The Straits Times / Kua Chee Siong via REUTERS]
Singapura juga berencana tidak akan lagi mengumumkan kasus harian positif Covid-19. Namun masyarakat harus melakukan tes virus corona saat hendak belanja atau bekerja.
Beberapa menteri di Singapura mengatakan ini adalah new normal hidup bersama Covid-19.
“Kabar buruknya Covid-19 mungkin tidak akan pernah pergi. Kabar baiknya, masih mungkin hidup normal bersama Covid-19 dalam fikiran kita,” tulis Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam editorial Straits Times pekan ini menulis
“Itu artinya, virus corona ini akan terus bermutasi dan hidup dalam komunitas kita,” demikian tulisan editorial tiga menteri tersebut.
Siswa sekolah dasar melambaikan tangan ketika memasuki gerbang sekolah di Singapura, Selasa, 2 Juni 2020. Singapura sempat menerapkan lockdown guna mengekang penyebaran virus corona di wilayahnya. (Xinhua/Then Chih Wey)
Singapura mengalami puncak kasus infeksi virus corona pada akhir tahun lalu. Ketika itu, pernah ada sampai 600 kasus dalam sehari atau persisnya pada pertengahan April 2020. Namun pada Agustus 2020 kasus Covid-19 di Singapura mulai mendatar.
Singapura memiliki populasi 5,7 juta jiwa atau sedikit lebih besar dari Ibu Kota Sydney di Australia. Kasus harian Covid-19 di Singapura cenderung stabil, yakni 20 – 30 kasus per hari. Total pasien Covid-19 yang meninggal di Singapura sebanyak 35 orang.
Singapura mengontrol ketat wilayah perbatasannya, diantaranya harus melakukan tes virus corona bagi para pelancong yang baru tiba di Singapura, melakukan karantina mandiri di hotel yang telah ditunjuk. Singapura juga pernah memberlakukan aturan di rumah saja.
Baca juga: Perpanjang Lockdown, Malaysia Siapkan Stimulus Rp521 Triliun untuk Bantu Rakyat
Sumber: nzherald.co.nz