TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi varian Covid-19 telah mendorong peningkatan kematian akibat Covid-19 di Uni Emirat Arab, menurut pejabat federal UEA.
Uni Emirat Arab, dengan populasi sembilan juta orang, menjadi negara dengan kampanye vaksinasi tercepat di dunia.
Namun, kasus Covid-19 telah meningkat selama sebulan terakhir dengan 2.000 infeksi per hari, meski angka ini masih di bawah puncak infeksi yang terjadi pada Februari kemarin.
Pada hari Sabtu, UEA mencatat 10 kematian, korban harian tunggal tertinggi sejak Maret, dikutip dari Reuters, 28 Juni 2021.
National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) mengatakan peningkatan kematian disebabkan oleh penyebaran varian Beta, Delta dan Alpha.
Varian Beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, adalah varian paling dominan di UEA, terhitung 39,2% dari kasus, kata NCEMA.
Varian Delta, pertama kali terdeteksi di India, menyumbang 33,9% infeksi. Varian Alpha, pertama kali terdeteksi di Inggris, menyumbang 11,3%, kata NCEMA di Twitter pada Minggu malam.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan ini memperingatkan bahwa varian Delta menjadi varian penyakit yang dominan secara global dengan peningkatan penularannya.
Orang-orang yang telah mengunjungi Afrika Selatan atau India dalam 14 hari terakhir dilarang memasuki UEA, meskipun beberapa, seperti warga negara dan diplomat, dikecualikan.
NCEMA mendesak masyarakat untuk divaksinasi, dengan mengatakan bahwa 92% dari mereka yang dirawat di perawatan intensif belum divaksinasi, sementara 94% dari mereka yang telah meninggal belum divaksinasi.
Banyak di UEA telah diinokulasi dengan vaksin Sinopharm dari Cina, sedangkan vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Sputnik V juga ditawarkan kepada warga dan penduduk.
Sebuah penelitian dari lembaga pengendalian penyakit Cina pekan lalu mengatakan bahwa antibodi yang dipicu oleh dua vaksin Covid-19 buatan Cina kurang efektif terhadap varian Delta dibandingkan dengan suntikan lain, tetapi masih menawarkan perlindungan.
NCEMA mengatakan 91,8% dari kelompok yang memenuhi syarat telah divaksinasi, mewakili 71% dari populasi Uni Emirat Arab.
Baca juga: Covid-19, Uni Emirat Arab dan Dubai Beda Aturan Soal Pelancong
REUTERS