TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah helikopter yang membawa Presiden Kolombia Ivan Duque dan rombongannya pada Jumat, 25 Juni 2021, dihujani peluru dalam sebuah serangan. Juru bicara Presiden Duque menyatakan tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
“Yang jelas ini adalah sebuah serangan pengecut, di mana lubang-lubang serangan peluru bisa terlihat di pesawat presiden,” kata Presiden Duque.
Presiden baru Kolombia, Ivan Duque, memberikan sambutan setelah terpilih sebagai presiden di Bogota, Kolombia, 17 Juni 2018. Duque sebelumnya menjadi anggota Dewan untuk Bogota di Senat Kolombia. REUTERS/Nacho Doce
Kejadian ini persisnya terjadi saat helikopter presiden terbang melalui wilayah Catatumbo, Kolombia menuju Ibu Kota Provinsi Norte de Santander, Cucuta. Selain Presiden Duque, helikopter itu juga membawa Menteri Pertahanan Kolombia Dieog Molano, Menteri Dalam Negeri Daniel Palacio dan Gubernur Norte de Santander - Silvano Serrano.
Presiden Duque meyakinkan, personel keamanan telah diberi instruksi yang jelas untuk mencari orang-orang di balik serangan terhadap helikopter presiden tersebut.
Catatumbo adalah wilayah yang sedang bergejolak di Kolombia, yang berbatasan dengan Venezuela. Di wilayah tersebut ditanam koka, yakni bahan utama untuk kokain.
Kelompok sayap kiri National Liberation Army (ELN) bercokol di wilayah itu. Anggota kelompok itu bekas militan FARC, yang menolak membuat kesepakatan damai dengan Pemerintah Kolombia pada 2016 lalu. Bersama kelompok-kelompok bersenjata, ELN terlibat dalam perdagangan narkoba.
Sebelumnya pada bulan ini, sebuah bom mobil meledak di sebuah pangkalan militer, yang sudah 30 tahun digunakan oleh Angkatan Darat di Cucuta. Kejadian ini melukai tentara Kolombia dan penasehat militer Amerika Serikat yang ada di sana. Menteri Pertahanan Molano mengatakan serangan pengeboman itu bisa saja dilakukan oleh ELN, namun tuduhan itu dibantah ELN.
Baca juga: Filipina Hentikan Sementara Armada Helikopter Black Hawk Usai Terjadi Kecelakaan
Sumber: Reuters