TEMPO.CO, Jakarta - Inggris bulan depan akan mengizinkan orang yang sudah divaksinasi penuh untuk bepergian tanpa batas ke semua negara kecuali yang memiliki risiko COVID-19 tertinggi.
Maskapai menyambut baik langkah tersebut dan pada Kamis malam Inggris akan menambahkan Malta, Kepulauan Balearic Spanyol dan pulau Madeira Portugis, ke daftar hijau untuk tempat yang boleh dikunjungi dengan aman mulai 30 Juni.
"Berkat program vaksinasi kami yang sukses, niat kami adalah bahwa nanti di musim panas, penduduk Inggris yang divaksinasi penuh tidak perlu mengisolasi diri saat bepergian dari negara-negara dengan daftar kuning," kata Menteri Transportasi Grant Shapps, dikutip dari Reuters, 25 Juni 2021.
"Kami akan memberikan rincian lebih lanjut bulan depan," tulisnya di Twitter.
Departemen Transportasi menolak untuk mengatakan apakah pelonggaran pembatasan untuk pelancong yang divaksinasi penuh akan dilakukan dalam hitungan minggu atau bulan.
British Airways dan Jet2.com menyambut baik berita tersebut.
"Kami tidak bisa melewatkan musim panas lagi," kata ketua BA dan CEO Sean Doyle.
"Ada pekerjaan yang dipertaruhkan, warga Inggris terpisah dari anggota keluarga dan kami tidak bisa membiarkan keberhasilan program vaksin kami sia-sia."
EasyJet mengatakan pembukaan kembali tidak memenuhi pelonggaran pembatasan yang aman dan berkelanjutan yang dijanjikan oleh pemerintah Inggris.
"Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa perjalanan ke banyak negara Eropa akan berdampak sangat kecil pada rawat inap, dan ini bahkan lebih terbukti sekarang mengingat kasus COVID di Eropa telah menurun," kata CEO EasyJet Johan Lundgren, Reuters melaporkan.
Pemerintah mendapat tekanan yang meningkat untuk melonggarkan pembatasan saat puncak musim liburan Juli dan Agustus.
Pilot, awak kabin, agen perjalanan dan pekerja lain dari industri perjalanan mengadakan protes pada hari Rabu, meminta pemerintah untuk membuka lebih banyak rute, sementara BA, easyJet dan TUI mendukung kasus pengadilan yang mempertanyakan aturan perjalanan pemerintah.
"Kami merayakan bahwa pekerjaan pemerintah telah membuahkan hasil dan Inggris menghargai situasi kesehatan Balearic yang sangat baik untuk membukanya sebagai tujuan yang aman bagi warganya," cuit Menteri Pariwisata Spanyol Reyes Maroto.
Namun Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan pembukaan perjalanan hanya diperuntukan untuk negara dengan risiko kecil atau yang dinyatakan aman dan rendah infeksi Covid-19.
Eritrea, Haiti, Republik Dominika, Mongolia, Tunisia dan Uganda akan ditambahkan ke daftar merah Inggris untuk pembatasan perjalanan paling parah, kata Shapps.
Israel akan ditambahkan ke daftar pantauan hijau, artinya dapat diturunkan ke daftar negara kuning yang berarti pelancong harus mengisolasi diri saat kembali.
Pembukaan kembali perjalanan yang lebih luas dari Inggris menghadapi tantangan baru karena negara-negara Eropa mulai membatasi masuknya pelancong asing.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada hari Rabu bahwa dia ingin negara-negara Eropa mewajibkan orang yang masuk dari Inggris untuk dikarantina, seperti yang terjadi di Jerman, mengutip tingginya prevalensi varian Covid-19 Delta yang lebih menular di Inggris.
Inggris memiliki salah satu program vaksinasi Covid-19 tercepat di dunia, tetapi sejauh ini pemerintah telah secara efektif mencegah perjalanan ke sebagian besar negara melalui aturan karantina dan pengujian, mendorong industri penerbangan rugi dan banyak yang kehilangan pekerjaan.
Baca juga: Uni Eropa Waswas dengan Varian Baru Covid-19
REUTERS