Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Harian Menurun, Pakar Anggap India Belum Selamat dari Varian Delta

image-gnews
Pasien Covid-19 menggunakan oksigen di dalam
Pasien Covid-19 menggunakan oksigen di dalam "Oxygen on Wheel" di Bangalore, India, 13 Mei 2021. Xinhua/Str
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 di India perlahan membaik. Angka kasus harian mulai menurun. Dari puncaknya, 400 ribu kasus per hari di bulan Mei, sekarang India mencatat rata-rata 50 ribu kasus per hari. Walau begitu, sejumlah pihak mengatakan India belum bisa dikatakan sepenuhnya selamat.

Masih beredarnya varian Delta COVID-19 menjadi alasan di balik anggapan tersebut. Varian yang menurut Uni Eropa 40-60 persen lebih menular tersebut dianggap berbagai pihak bisa membuat situasi di India memburuk lagi. Dikutip dari BBC, Kamis, 24 Juni 2021, pakar medis memperkirakan gelombang ketiga COVID-19 akan menyerang India dalam waktu 12-16 pekan jika pandemi dan varian Delta tidak tertangani dengan baik.

"India sekarang berada dalam posisi yang rentan. Fase berikutnya akan bergantung pada bagaimana perilaku masyarakat," ujar Chandrakant Lahariya.

Para pakar mengakui bahwa belum ada cukup data untuk menyatakan varian Delta pasti akan menyebabkan gelombang ketiga pandemi COVID-19. Namun, karena varian Delta dapat menyebar dengan cepat dan tetap bermutasi, data-data yang dimiliki bisa berubah dalam hitungan pekan.

Harveer Singh, 65 tahun, seorang warga desa yang menderita COVID-19 beristirahat di ranjang darurat saat ia menerima perawatan di klinik terbuka darurat, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di desa Mewla Gopalgarh, di distrik Jewar, di negara bagian utara Uttar Pradesh, India, 16 Mei 2021.[REUTERS / Danish Siddiqui]

Baca juga: India Mulai Vaksinasi Covid-19 Gratis untuk Orang Dewasa

Salah satu pakar yang menyatakan hal itu adalah Epidemiologis Lalit Kant. Ia berkata, ancaman Delta akan terus ada apabila virus dibiarkan menyebar dan bermutasi. Oleh karenanya, kata ia, salah satu hal yang perlu dilakukan otoritas kesehatan adalah secara intensif melakukan sequencing untuk mengidentifikasi varian-varian baru yang berpotensi memperburuk situasi.

Hal senada disampaikan Dr. A Fathahudeen. Menurutnya, hal yang harus diwaspadai adalah mutasi varian Delta. Vaksin yang ada sekarang, kata ia, belum tentu akan bisa bekerja pada varian-varian baru. Jika ternyata tidak bisa mencegah mutasi varian Delta, maka gelombang baru bisa datang dengan lebih cepat.

"Menurut saya gelombang baru tak terhindarkan, namun kita bisa menundanya jika melakukan langkah tepat, seperti sequencing, untuk memantau mutasi virus dan memperketat protokol kesehatan. Jika tidak, gelombang ketiga bisa lebih cepat," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain potensi varian baru, hal yang membuat India belum bisa dikatakan sepenuhnya selamat adalah angka vaksinasi COVID-19. Beberapa pakar menyebut angka vaksinasi India masih rendah. Per berita ini ditulis, India menyuntikkan 3,25 juta dosis per hari. Angka itu jauh lebih rendah dibanding target, 8-9 juta dosis per hari.

Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

Dengan capaian sejauh ini, menurut data BBC, baru 4 persen warga India yang sudah divaksin penuh. Sementara itu, warga yang sudah menerima paling tidak satu dosis ada 18 persen. Mayoritas kelompok yang belum divaksin adalah kelompok remaja. Mereka yang diprediksi bakal menjadi kelompok rentan berikutnya.

"Mereka adalah kelompok populasi yang masih perawan dalam hal vaksinasi karena memang tidak ada vaksinasi tersedia untuk mereka. Jika anak-anak dalam jumlah besar terinfeksi dan kita tidak siap, tidak ada yang bisa dilakukan last minute," ujar Kepala Epidemiologi dari National Institute of Mental Health and Neuroscience, Pradeep Banandur.

Meski pesimistis gelombang ketiga bakal bisa dihindari, para pakar sepakat bahwa setidaknya India sudah punya modal pengalaman menghadapi gelombang kedua. Selama India tetap waspada, mereka menyakini gelombang ketiga bisa minimal dihadapi dan terkendali jika tak bisa dihindari.

Per berita ini ditulis, India tercatat memiliki 30 juta kasus dan 392 ribu kematian akibat COVID-19.

Baca juga: India Kebut Imunisasi Massal Vaksin Virus Corona

ISTMAN MP | BBC | THE NATIONAL | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

16 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

20 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

2 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri