Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marak Penembakan Massal, Joe Biden Akan Tindak Tegas Senjata Api Ilegal

image-gnews
Presiden AS Joe Biden berjalan untuk menyampaikan pidato setelah diskusi meja bundar dengan para penasihat mengenai langkah-langkah untuk mengurangi kekerasan senjata AS, di Gedung Putih di Washington, AS, 23 Juni 2021. [REUTERS/Jonathan Ernst]
Presiden AS Joe Biden berjalan untuk menyampaikan pidato setelah diskusi meja bundar dengan para penasihat mengenai langkah-langkah untuk mengurangi kekerasan senjata AS, di Gedung Putih di Washington, AS, 23 Juni 2021. [REUTERS/Jonathan Ernst]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden pada Rabu bersumpah untuk menindak para penjual senjata api ilegal dan akan mengucurkan dana federal untuk meningkatkan kepolisian daerah memerangi kejahatan bersenjata di kota-kota besar, ketika AS banyak mengalami penembakan massal dalam setahun terakhir.

"Penjual 'maut' melanggar hukum demi keuntungan," kata Biden merujuk pada penjual senjata ilehal, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan tidak menoleransi bagi pedagang senjata api nakal yang bertanggung jawab karena melanggar hukum federal.

Biden mengatakan pemerintah juga akan membantu negara bagian mempekerjakan lebih banyak petugas polisi menggunakan dana yang telah disetujui untuk membantu pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19, dikutip dari Reuters, 24 Juni 2021.

"Pesan saya kepada Anda adalah ini," kata Biden, berbicara kepada para penjual senjata yang melanggar hukum. "Kami akan menemukan Anda dan kami akan mencabut lisensi Anda untuk menjual senjata. Kami akan memastikan Anda tidak dapat menjual kematian dan kekacauan di jalan-jalan kami."

Pemerintah akan memperkuat upaya Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) untuk menghentikan perdagangan senjata ilegal di seluruh negara bagian, kata Biden dan Jaksa Agung Merrick Garland di Gedung Putih, mengulangi langkah-langkah yang diumumkan Departemen Kehakiman Selasa.

Senapan serbu AR-15 ditampilkan untuk dijual di pameran senjata api Guntoberfest di Oaks, Pennsylvania, AS, 6 Oktober 2017. [REUTERS/Joshua Roberts]

Pada bulan April, Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang meminta Departemen Kehakiman (DOJ) untuk menindak "senjata hantu" yang dirakit sendiri. Perintah semacam itu memungkinkan Biden untuk bertindak cepat tanpa menunggu Kongres, di mana Demokrat memegang mayoritas tipis dan Partai Republik umumnya menentang undang-undang pengendalian senjata.

Hak kepemilikan senjata, dilindungi oleh Amendemen Kedua Konstitusi AS, adalah salah satu masalah politik paling sulit di Amerika, di mana tingkat kematian senjata api melebihi negara-negara kaya lainnya.

Pada tahun 2020 pembunuhan di kota-kota besar AS naik 30% dari tahun sebelumnya sementara serangan bersenjata naik 8% dengan tingkat tercepat di kota-kota besar termasuk Chicago dan Houston, kata Gedung Putih, mengutip sebuah laporan oleh kelompok riset nonpartisan Council on Criminal Justice.

Secara keseluruhan angka nasional masih jauh di bawah rata-rata nasional pada tahun 1970-an atau 1980-an.

Kejahatan properti, seperti perampokan dan pencurian, turun secara signifikan pada tahun 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum berbicara, Biden dan Garland bertemu dengan wali kota Baltimore, Maryland dan Rapid City, South Dakota, kepala polisi Baton Rouge, Louisiana, dan pakar lainnya untuk membahas langkah-langkah keamanan masyarakat.

Departemen Keuangan AS merilis informasi tentang bagaimana negara bagian dan daerah dapat memanfaatkan US$350 miliar (Rp5.000 Triliun) dari Undang-Undang Rencana Penyelamatan Amerika untuk menanggapi kejahatan kekerasan, termasuk dengan berinvestasi dalam kepolisian masyarakat.

Pemerintah menghadapi desakan yang meningkat dari para aktivis keamanan senjata yang ingin Biden untuk bertindak lebih cepat memerangi kekerasan senjata setelah dia berkampanye dengan janji untuk bertindak melawan "epidemi" pada hari pertama pemerintahannya.

Tahun ini, 20.989 orang Amerika meninggal karena kekerasan senjata hingga 23 Juni, lebih dari setengahnya karena bunuh diri, menurut Gun Violence Archive, sebuah kelompok penelitian.

Partai Republik mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemerintahan Demokrat Biden seharusnya menentang Demokrat yang tidak cukup mendukung penegakan hukum.

Penjualan senjata AS melonjak pada tahun 2020 selama pandemi virus corona, di tengah kerusuhan sosial atas pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam dan pemilihan presiden yang terpolarisasi. Pada saat itu, beberapa ahli memperingatkan lonjakan pembunuhan bisa terjadi berikutnya.

Meskipun ada beberapa bukti awal untuk mendukung hubungan antara penjualan senjata api dan penembakan massal di Amerika, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk itu, kata laporan Council on Criminal Justice.

Baca juga: Departemen Kehakiman AS Usul Dua Aturan Baru untuk Cegah Kekerasan Senjata Api

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

2 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini

16 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini

Seruan internasional agar negara-negara menghentikan perdagangan senjata dengan Israel menguat, tetapi ternyata pemain utamanya dua negara ini.


Dituntut 1 Tahun Penjara karena Senjata Api Ilegal, Dito Mahendra Akan Bacakan Pleidoi Hari Ini

1 hari lalu

Petugas kepolisian memberikan keterangan pers kasus Dito Mahendra tersangka dalam kasus senjata api ilegal di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 21 Desember 2023. Sembilan sennjata api ilegelal berupa pistol Glock 17, Revolver S&W, pistol Glock 19 Zev, pistol Angstatd Arms, senapan Noveske Refleworks, senapan AK 101, senapan Heckler and Koch G 36, pistol Heckler and Koch MP 5, dan senapan angin Walther. TEMPO/Subekti.
Dituntut 1 Tahun Penjara karena Senjata Api Ilegal, Dito Mahendra Akan Bacakan Pleidoi Hari Ini

Kuasa hukumnya menyatakan Dito Mahendra tidak menggunakan senjata itu di luar lapangan tembak.


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

1 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


Dito Mahendra Dituntut 1 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Sebut Tak Ada Niat Jahat atas Kepemilikan Senjata Api Ilegal

1 hari lalu

Terdakwa kepemilikan senjata api ilegal Dito Mahendra menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2024. Sidang tersebut beragenda pembacaan eksepsi atau tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum, Sebelumnya penyidik KPK menemukan berbagai Senpi dan pleluru untuk senapan panjang di rumahnya yang terkunci dengan menggunakan akses. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dito Mahendra Dituntut 1 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Sebut Tak Ada Niat Jahat atas Kepemilikan Senjata Api Ilegal

Meski Dito Mahendra punya senjata api tanpa izin, pengusaha itu disebut tidak ada niat jahat, seperti membuat kerusuhan, pemberontakan, dan makar.


Polisi Tangkap Koboi Jalanan di Mampang Saat Tertidur Pulas di Rumahnya

2 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Polisi Tangkap Koboi Jalanan di Mampang Saat Tertidur Pulas di Rumahnya

Si koboi jalanan di Mampang menodongkan senjata jenis aisoft gun ke di Jalan Mampang Prapatan Raya ke seorang pengacara.


Dito Mahendra Dituntut Satu Tahun Penjara, akan Sampaikan Pembelaan

2 hari lalu

Terdakwa Dito Mahendra mengikuti persidangan atas kepemilikan senjata api ilegal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tempo/Achmad Sudin
Dito Mahendra Dituntut Satu Tahun Penjara, akan Sampaikan Pembelaan

Jaksa menuntut Dito Mahendra satu tahun penjara dalam perkara dugaan kepemilikan senjata api ilegal.


Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

3 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.


Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

Seorang remaja berusia 15 tahun berhasil menyelamatkan 100 nyawa dalam penembakan massal di Moskow, Jumat pekan lalu.