TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Rabu, 23 Juni 2021, mengkonfirmasi telah melepaskan sejumlah tembakan dan menjatuhkan bom ke sebuah jalur yang dilewati kapal perang Inggris untuk mengusir kapal tersebut. Sebab kapal perang itu, telah melintasi wilayah perairan yang di klaim Moskow di Laut Hitam lepas pantai Semenanjung Krimea.
Inggris menolak laporan Rusia soal insiden itu dan meyakini setiap tembakan yang dilontarkan adalah latihan menembak meriam oleh Rusia yang telah diumumkan sebelumnya. Tidak ada bom yang dijatuhkan pada kejadian itu.
Kapal perang Type-23 atau dikenal sebagai Duke Class dirancang untuk perang bawah air atau Anti Submarine War (ASW). Namun, kapal ini juga mampu menghadapi ancaman dari permukaan, dan udara. Inggris membangun 16 kapal Type-23, yang resmi bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris mulai 1990 hingga 2002. plymouthherald.co.uk
Inggris membenarkan kalau kapal perang HMS Defender milik negara itu sudah berlayar melalui perairan yang mereka gambarkan sebagai perairan punya Ukraina. Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan kapal perang itu melakukan perjalanan melalui wilayah perairan Ukraina yang bersandar pada hukum internasional.
“Itu adalah tindakan yang salah, apakah itu ditembakkan atau kapal berada di perairan Rusia,” kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Sejumlah ahli militer mengatakan apakah Inggris atau Rusia yang akurat, insiden ini tampaknya mewakili peningkatan konfrontasi antara Barat dan Rusia atas sengketa jalur laut yang sedang dipersengketakan.
Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggap area di sekitar semenanjung itu sebagai perairan Rusia. Negara-negara Barat menganggap Semenanjung Krimea masih bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas wilayah laut di sekitarnya.
Baca juga: Cina Kecewa Kapal Perang Amerika Lewati Selat Taiwan Lagi
Sumber: Reuters