TEMPO.CO, Jakarta - Kematian akibat Covid-19 di Kolombia pada Senin, 21 Juni 2021, dilaporkan sudah tembus 100 ribu orang. Kementerian Kesehatan Kolombia memperingatkan pada kemungkinan kelangkaan obat perawatan dan oksigen di rumah sakit – rumah sakit selama puncak infeksi dan kematian akibat virus corona.
Kolombia memiliki populasi 50 juta jiwa dan sudah melaporkan ada lebih dari 3,9 juta kasus positif Covid-19. Sedangkan kematian akibat Covid-19 sebanyak 100.582 orang.
Seorang demonstran yang mengenakan masker berpartisipasi dalam protes menuntut bantuan makanan dari pemerintah untuk orang miskin, di tengah Virus Corona di Bogota, Kolombia 20 April 2020. REUTERS/Luisa Gonzalez
Kenaikan kasus positif Covid-19 dan kematian akibat virus tersebut terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa tenaga kesehatan memperingatkan suplai kebutuhan medis sudah mulai menipis.
ICU di kota-kota besar di Kolombia beroperasi dalam kapasitas penuh, termasuk di kota Medeline dan Cali yang merupakan kota terbesar kedua dan ketiga di Kolombia.
“Kami mulai melihat kelangkaan sumber daya tertentu di mana-mana. Jika situasi terus-terusan begini dengan jumlah kasus baru yang bertambah terus, pasokan akan cepat habis,” kata Cesar Enciso, koordinator medis urusan ICU di rumah sakit anak San Jose di Ibu Kota Bogota, yang menyebut ada kekurangan suplai obat penenang dan oksigen.
Pemerintah Kolombia menyalahkan unjuk rasa anti-pemerintah atas melonjaknya angka positif Covid-19 di negara itu. Aksi protes itu dimulai setelah paskah.
Pada awal bulan ini, Kolombia menembus rekor tertinggi kasus harian positif Covid-19 yang mencapai 30 ribu kasus per hari. Sedangkan pada Senin kemarin, 21 Juni 2021, kematian akibat Covid-19 menyentuh level tertinggi, yakni 648 pasien virus corona yang meninggal.
Baca juga : Ibu-ibu di Kolombia Ikut Unjuk Rasa Melawan Pemerintah
Sumber: Reuters