TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat vaksin Covid-19 Soberana 2 buatan dalam negeri Kuba menunjukkan kemanjuran 62% hanya dengan dua dari tiga dosisnya, kata perusahaan biofarmasi milik negara BioCubaFarma pada Sabtu, mengutip data awal dari uji coba fase akhir.
Kuba, yang sektor bioteknya di telah mengekspor vaksin selama beberapa puluh tahun, memiliki lima kandidat vaksin dalam uji klinis, dua di antaranya yakni Soberana 2 dan Abdala, sedang dalam uji coba fase akhir.
"Dalam beberapa minggu kami akan mendapatkan hasil untuk kemanjuran dengan tiga dosis yang kami harapkan akan lebih unggul," kata Vicente Vérez, direktur Institut Vaksin Finlay yang dikelola negara, yang mengembangkan Soberana 2, dikutip dari Reuters, 20 Juni 2021.
Data awal kemanjuran Soberana 2 datang ketika Kuba menghadapi wabah terburuk sejak dimulainya pandemi setelah kedatangan varian yang lebih menular, membuat rekor baru kasus virus corona harian.
Negara yang dikelola Komunis telah memilih untuk tidak mengimpor vaksin corona asing dan mengandalkan vaksin dalam negeri. Para ahli mengatakan keputusan itu adalah taruhan yang berisiko tetapi jika berhasil, Kuba dapat meningkatkan reputasi ilmiahnya, menghasilkan mata uang keras yang sangat dibutuhkan melalui ekspor dan memperkuat upaya vaksinasi di seluruh dunia.
"Kami tahu pemerintah kami belum dapat menyediakan proyek ini semua dana yang dibutuhkan, dan bagaimanapun ini adalah hasil dari kedudukan global," kata Presiden Miguel Diaz-Canel pada presentasi hasil di televisi yang dikelola pemerintah.
Beberapa negara dari Argentina dan Jamaika hingga Meksiko dan Venezuela telah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin Kuba. Iran mulai memproduksi vaksin Soberana 2 awal tahun ini sebagai bagian dari uji klinis fase akhir.
Pihak berwenang Kuba telah mulai memberikan vaksin eksperimental secara massal di sini sebagai bagian dari "studi intervensi" yang mereka harapkan akan memperlambat penyebaran virus Covid-19.
Kasus harian Covid-19 telah berkurang setengahnya di ibu kota Kuba sejak dimulainya kampanye vaksinasi, menurut data resmi, meskipun pengurangan itu mungkin juga karena tindakan lockdown yang lebih ketat.
Baca juga: Orang-orang Kuba Melepas Penat Covid-19 dengan Bermain Burung Merpati
REUTERS