Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelaparan, Harga Komoditas di Korea Utara Naik

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk meresmikan dimulainya konstruksi pada tahap pertama proyek pembangunan 50.000 apartemen baru, di Pyongyang, Korea Utara, 24 Maret 2021. KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk meresmikan dimulainya konstruksi pada tahap pertama proyek pembangunan 50.000 apartemen baru, di Pyongyang, Korea Utara, 24 Maret 2021. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengakui adanya ‘ketegangan’ di negaranya di bidang pangan. Dia menyalahkan angin topan dan banjir bandang yang menyapu negaranya pada tahun lalu sehingga membuat kondisi pangan di Korea Utara memburuk.

“Situasi pangan untuk masyarakat sekarang semakin menegangkan,” kata Kim Jong Un dalam sebuah pertemuan dengan komite pusat Partai Buruh.     

Kim meminta pada para pemimpin partai agar berkonsentrasi mengatasi masalah kekurangan pasokan pangan setelah sektor pertanian gandum gagal memenuhi rencana produksi.

Sejumlah pekerja ikuti peresmian pembangunan perdana 50.000 apartemen baru yang diresmikan oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang, Korea Utara, 24 Maret 2021. KCNA via REUTERS

Kondisi di Korea Utara terungkap dua bulan setelah Kim dilaporkan mengingatkan pejabat dan masyarakat pada kondisi yang mungkin bakal lebih sulit atau dia menyebutnya dengan istilah ‘Maret yang sulit’. Ucapan Kim itu langsung membuat dunia melongo karena istilah ‘Maret yang sulit’ mengacu pada periode kelaparan yang menghancurkan pada awal 1990-an.

Ketika itu, Korea Utara mengalami musibah kelaparan massal menyusul runtuhnya USSR dan meninggalkan Pyongyang tanpa bantuan. Saat itu, diperkirakan ada sekitar 3 juta warga Korea Utara yang meninggal karena kelaparan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2021, terjadi kelangkaan pasokan makanan besar-besaran sehingga memicu naiknya harga-harga komoditas.  Untuk satu kilo pisang di Korea Utara harganya bisa mencapai Rs 3.336 (Rp 72 ribu).

Informasi yang dikumpulkan dari sejumlah kontak di Korea Utara menyebutkan harga teh hitam naik menjadi Rs 5.167 (Rp 100 ribu). Sedangkan harga satu kilogram jagung di Korea Utara dijual dengan harga Rs 204.81 (Rp 39 ribu).

Penyebab utama lain terjadinya kelaparan akut di Korea Utara adalah penutupan wilayah perbatasan menyusul pandemi Covid-19, dijatuhkannya sanksi-sanksi internasional dan banjir berkepanjangan.   

Baca juga: Ma'ruf Amin Menilai Ketidaktahanan Pangan Keluarga Tak Identik dengan Kemiskinan

Sumber: cnbctv18.com

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

31 menit lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

14 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

16 jam lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024. Latihan militer ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. KCNA via REUTERS
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

17 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

20 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

20 jam lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

2 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024