TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara bagian di India mulai berencana melonggarkan lockdown COVID-19 seiring dengan makin terkendalinya pandemi. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Pusat India meminta negara-negara bagian untuk tidak terburu-buru dan berhati-hati dalam melakukannya. Mereka khawatir pelonggaran yeng terlalu cepat malah akan memicu gelombang ketiga pandemi.
"Pemerintah negara bagian harus memastikan seluruh proses pelonggaran dipikirkan dan dipersiapkan matang-matang," ujar Menteri Dalam Negeri Ajay Bhalla, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 19 Juni 2021.
Menurut Bhalla, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan pelonggaran berjalan aman. Namun, hal yang menurutnya harus ada adalah sistem pengawasan hingga ke level mikro.
Bhalla berkata, kenaikan kasus di lokasi sekecil apapun harus bisa terpantau dan dilacak penyebarannya. Dengan begitu, langkah tindak lanjut bisa segera dilakukan untuk memastikan tidak ada penyebaran yang lebih parah.
"Pantau terus panduan COVID-19 mulai dari soal penggunaan masker, hand sanitizer, pembatasan sosial, dan ventilasi di ruang tertutup. Terapkan juga strategi 'uji-lacak-tangani' dan tingkatkan vaksinasi," ujar Bhalla menegaskan.
Per berita ini ditulis, India berada di posisi kedua negara paling terdampak COVID-19. Mereka tercatat memiliki 29 juta kasus dan 385 ribu kematian akibat COVID-19. Adapun dalam 24 jam terakhir tercatat ada 60 ribu kasus baru yang mempertahankan tren penurunan di India sejak puncaknya, 414 ribu kasus, pada 9 Mei 2021.
Walau tren menunjukkan penurunan, ada kekhawatiran gelombang pandemi ketiga tak terhindarkan. Hal itu mengingat varian COVID-19 Delta masih beredar di India. Varian tersebut dianggap berbagai pakar sebagai salah satu yang berbahaya karena cepat menyebar.
Jika varian Delta tak terkendali, berbagai pakar memprediksi gelombang ketiga pandemi akan terjadi di India pada bulan Oktober 2021. Walau begitu, pakar menyakini dampaknya tidak akan separah gelombang kedua dan Pemerintah India akan lebih siap dalam meresponnya berkat pengalaman beberapa bulan terakhir.
Baca juga: WHO: Varian Delta COVID-19 dari India Akan Menjadi Varian Dominan
ISTMAN MP | REUTERS