TEMPO.CO, Jakarta - Jelang Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung pada Juli nanti, Pemerintah Jepang mulai memperketat sejumlah aturan untuk memastikan pandemi COVID-19 tetap terkendali. Perkembangan terbaru, Pemerintah Jepang menutup akses publik ke lokasi-lokasi event Olimpiade Tokyo 2020.
Kebijakan tersebut melengkapi kebijakan-kebijakan pembatasan sebelumnya yang sudah diambil Jepang. Beberapa di antaranya adalah melarang kedatangan supporter dari luar negeri serta memangkas jumlah peserta, sukarelawan, dan tamu.
"Sebagai ganti event yang dibatalkan, kami akan membuat acara interaktif via web untuk membangun atmosfer Olimpiade Tokyo serta membagikan berbagai informasi tentang budaya Jepang," ujar Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 19 Juni 2021.
Jika tidak dibatalkan, sejatinya bakal ada event kunjungan publik ke enam lokasi Olimpiade Tokyo. Keenamnya tersebar di berbagai titik.
"Kami berencana mengubah sejumlah lokasi kunjungan publik menjadi lokasi vaksinasi jika memungkinkan," ujar Koike menambahkan.
Pembatalan tersebut menyusul rencana Koike dan PM Jepang Yoshihide Suga bertemu dengan pejabat Olimpiade dan Paraolimpiade pada Senin esok. Pertemuan itu bertujuan untuk berkonsultasi dan memfinalisasi rencana pengendalian pandemi selama Olimpiade Tokyo berlangsung.
Salah satu poin yang akan dibahas adalah soal boleh atau tidaknya supporter domestik hadir di lokasi olimpiade. Politisi dan komite penyelenggara olimpiade berharap supporter lokal tetap diperbolehkan datang meski tidak dalam jumlah besar. Namun, beberapa pakar epidemi dan medis di Jepang tidak menyarankan hal tersebut.
Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki memiliki 782 ribu kasus dan 14.365 kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, kasus di sana bertambah 1.623, relatif kecil apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Namun, Jepang khawatir angka tersebut akan melonjak saat Olimpiade Tokyo apabila mereka mengundang supporter internasional. Di sisi lain, angka vaksinasi juga masih kecil, baru 6 persen dari total penduduk Jepang.
Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Longgarkan Aturan Pembelian dan Konsumsi Alkohol
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA