TEMPO.CO, Jakarta - Padmanaban, singa jantan berusia 12 tahun, Rabu 16 Juni 2021 lalu mati diduga akibat infeksi Covid-19 di Kebun Binatang Valandur, India. Kucing besar ini dinyatakan positif Covid-19 pada 3 Juni, bersamaan dengan beberapa singa lainnya, setelah menampakkan gejala batuk dan kehilangan nafsu makan.
Meski sudah mendapat perawataan intensif selama berhari-hari, naas nyawa Padmanaban tetap tidak tertolong. Sementara itu, 10 singa lainnya masih menerima perawatan dari tim dokter hewan dan tim ahli dari universitas kedokteran hewan terbesar di negara bagian itu.
Dua singa tua bernama Bhuavana (berusia 19) dan Kavitha (berusia 23) yang awalnya mengalami kondisi mengkhawatirkan dan sempat mengalami masa kritis kini keadaanya sudah mulai membaik dan bisa makan.
Merangkum Forbes.com, terinfeksinya singa-singa di Kebun Binatang Valandur berawal dari matinya Neela, singa betina berusia 9 tahun yang dinyatakan positif Covid-19 bulan lalu. Namun, setelah sampel Neela dikirim ke Indian Veterinaru Research Institute, tim menemukan bahwa singa ini juga terinfeksi Canune Distemper Virus (CDV) ganas yang juga dapat jadi penyebab kematian.
Menurut News Minute, singa di Kebun Binatang Valandur belum mendapat vaksin CDV, setelah peristiwa kematian Neela barulah otoritas setempat memerintahkan petugas kebun binatang untuk segera memvaksin singa-singa yang masih tersisa.
Menurut laporan tahun 2019 sampai 2020, Kebun Binatang Valandur jadi tempat bagi 15 Singa hibrida, yakni singa hasil kawin silang antara Singa Afrika dan Singa Asia yang populasinya sudah terancam punah, dan kabarnya hanya dapat ditemukan di India. Selain di Kebun Binatang Valandur, bulan lalu delapan Singa Asia di Nehru Zoological Park di Hyderabad dinyatakan Covid-19, dan saat ini sudah dinyatakan sembuh sepenuhnya.
DELFI ANA HARAHAP