TEMPO.CO, Jakarta - Edwin Poots, Ketua Partai Serikat Demokrat di Irlandia Utara, mengumumkan mengundurkan diri pada Kamis, 17 Juni 2021. Keputusan itu mengejutkan mengingat Poots baru tiga minggu menduduki jabatan barunya tersebut.
Keputusan Poots untuk mengundurkan diri, juga menciptakan kegaduhan di tubuh Partai Serikat Demokrat, yang merupakan partai terbesar di Irlandia Utara. Poots memilih mundur di tengah pembicaraan penting antara Inggris dan Uni Eropa mengenai perdagangan.
Poots terpilih menjadi Ketua Partai Serikat Demokrat pada 27 Mei 2021. Dia mendapat penolakan dari 24 anggota parlemen Partai Serikat Demokrat dari total 28 anggota atas pencalonan menteri pertama, Paul Givan.
“Saya telah meminta pemimpin partai untuk memulai proses pemilihan di dalam tubuh partai sehingga terpilih Ketua partai Serikat Demokrat yang baru,” kata Poots, yang masih akan menduduki Ketua Partai sampai terpilih penggantinya.
Pengunduran diri Poots telah menambah ketidak-stabilan di Irlandia Utara, yang sedang menghadapi pertikaian dagang antara Inggris dan Uni Eropa serta adanya kekerasan di jalan yang dipicu oleh kemarahan akibat sejumlah larangan melakukan aktivitas perdagangan di seluruh wilayah Inggris.
Keberatan yang diajukan oleh politikus Partai Serikat Demokrat terkait sejumlah larangan dagang, telah menempatkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada dalam tekanan. Sebab Johnson sedang mencoba meminta Uni Eropa mengendurkan larangan dagang tersebut, namun permintaan itu selalu ditolak oleh para pemimpin di Uni Eropa.
Baca juga: Final Euro 2020 Terancam Dipindah dari London ke Budapest
Sumber: Reuters
