Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inggris Pertimbangkan Relaksasi Aturan bagi yang Sudah Divaksin Covid-19

image-gnews
Seorang perempuan membawa minuman di bar atap Skylight saat pembatasan aturan pencegahan penyakit virus corona (COVID-19) dilonggarkan, di London, Inggris, 12 April 2021. [REUTERS / Dylan Martinez]
Seorang perempuan membawa minuman di bar atap Skylight saat pembatasan aturan pencegahan penyakit virus corona (COVID-19) dilonggarkan, di London, Inggris, 12 April 2021. [REUTERS / Dylan Martinez]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan melakukan perjalanan untuk mereka yang sudah mendapat imunisasi vaksin Covid-19 dua dosis. Kebijakan ini diharapkan bisa menenangkan perusahaan – perusahaan penerbangan, yang sedang mengancam akan menempuh langkah hukum melawan Pemerintah Inggris atas larangan ketat bepergian ke luar negeri.

Industri penerbangan saat ini berada dalam tekanan. Banyak maskapai penerbangan meminta agar larangan-larangan yang diberlakukan demi menekan penyebaran wabah virus corona, dikendorkan untuk sementara waktu pada Juli mendatang dan pada musim-musim liburan sehingga mereka bisa mendulang keuntungan. Namun Inggris memberlakukan karantina mandiri bagi para pelancong sehingga hal ini masih memberatkan bagi mereka yang mau melakukan perjalanan.

Seorang pria bersepeda melewati deretan toko yang tutup di Leeds, Inggris, pada 5 November 2020. Inggris memasuki karantina wilayah (lockdown) selama sebulan mulai Kamis (5/11) untuk meredam merebaknya kembali penularan coronavirus. (Xinhua/Jon Super)

Maskapai terbesar di Eropa, Ryanair, mengaku sudah siap untuk melayangkan gugatan kepada Pemerintah Inggris pada Kamis, 17 Juni 2021 waktu setempat. Gugatan itu untuk melawan kebijakan larangan melakukan perjalanan yang diberlakukan London. Akan tetapi, Inggris sudah memberikan sinyalemen kalau relaksasi bisa saja diberlakukan.

Kementerian Transportasi Inggris pada Kamis, 17 Juni 2021, mengaku sudah memperimbangkan apakah imunisasi vaksin virus corona bisa digunakan untuk melonggarkan aturan perjalanan. Lebih dari separuh orang dewasa di Inggris sudah mendapat vaksin virus corona dua dosis atau lebih unggul di banding negara lainnya di Eropa.

Surat kabar Daily Telegraph mewartakan Inggris akan mengikuti langkah Uni Eropa yang mengizikan turis yang sudah divaksin virus corona dua dosis tidak perlu lagi menjalani tes Covid-19 dan karantina mandiri terhitung mulai Juli 2021.

    

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami telah mempertimbangkan peran imunisasi vaksin virus corona dalam membentuk sebuah perbedaan di sektor kesehatan dan pengujian bagi mereka yang mau melakukan perjalanan,” kata Juru biara Pemerintah Inggris, Kamis, 17 Juni 2021.  

Ryanair bersama British Airways dan easyJet sudah berulangkali menyerukan kepada Inggris agar mengizinkan pelancong yang sudah disuntik vaksin virus corona tidak perlu lagi menjalani karantina mandiri. Aturan juga diharapkan bisa dilonggarkan pada pelancong yang baru dari negara-negara zona hijau (rendah angka penularan virus coronanya).

   

Baca juga: Inggris Segera Umumkan Lockdown Diperpanjang atau Dicabut

   

Sumber: Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

1 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

2 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

4 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

6 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

10 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

10 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.