TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan mengidentifikasi sebanyak 28 pesawat tempur Cina, termasuk pesawat pengebom berkemampuan nuklir, memasuki wilayah pertahanan udara Taiwan (ADIZ) pada Selasa, 15 Juni 2021. Sampai berita ini diturunkan, Beijing belum mau berkomentar mengenai hal itu.
Kehadiran pesawat tempur Cina itu setelah negara-negara anggota G7 mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu, 13 Juni 2021 yang memarahi Cina atas serangkaian masalah dan menggaris bawahi pentingnya perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan. Pernyataan gabungan itu dikecam Cina dan disebut sebagai fitnah.
Angkatan Udara Cina memamerkan penerbangan 7 pesawat tempur siluman J-20 dalam video di televisi nasional, Selasa, 3 September 2019. (scio.gov.cn)
Taiwan adalah daerah otonomi di bawah Cina. Dalam beberapa bulan terakhir Taiwan mengeluhkan kehadiran Angkatan Udara Cina ke dekat wilayah itu, persisnya ke bagian barat daya Pulau Pratas, Taiwan, yang merupakan bagian dari zona pertahanan udara Taiwan.
Misi Cina terbaru tersebut, melibatkan pesawat tempur 14 J-16 dan enam pesawat tempur J-11 serta empat pesawat pengebom H-6 yang bisa membawa senjata nuklir. Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut Cina juga mengerahkan anti-kapal selam, peralatan perang elektronik, pesawat peringatan dini.
Itu adalah serangan harian terbesar sejak Kementerian Pertahanan Taiwan mulai rutin melaporkan aktivitas Angkatan Udara Cina di wilayah ADIZ Taiwan pada tahun lalu. Sebelumnya pada 12 April 2021, ada 25 pesawat tempur melintasi wilayah pertahanan udara Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan, pesawat tempur Taiwan telah dikerahkan untuk mencegah dan memperingatkan agar jet-jet tempur Cina menjauh. Sistem misil juga dikerahkan untuk melakukan pemantauan. Kementerian Pertahanan Cina menolak berkomentar.
Baca juga: Cina Sebut G7 Melakukan Manipulasi Politik untuk Sudutkan Negaranya
Sumber: Reuters