TEMPO.CO, Jakarta - Camilo Saldarriaga, 29 tahun, ekonom dan penasehat tinggi untuk Presiden Kosta Rika, Carlos Alvarado, pada Senin, 14 Juni 2021, mengundurkan diri. Keputusan itu diambil setelah pejabat di pengadilan mengumumkan Saldarriaga berstatus dalam penyelidikan atas tuduhan telah berperan dalam sebuah skema suap, yang menjerat pejabat serta pengusaha papan atas.
Saldarriaga adalah penasehat Presiden Alvarado bidang infrastruktur. Dia disidik atas keterkaitannya pada skema, di mana uang, mobil dan layanan seksual diberikan sebagai imbalan kontrak pembangunan jalan dan kontrak-kontrak perawatan.
Saldarriaga menyangkal tuduhan yang diarahkan padanya. Pada Senin, 14 Juni 2021, dia memutuskan meninggalkan jabatan penasehat Presiden Kosta Rika.
“Saya dapat pastikan bahwa saya tidak melakukan tindak kejahatan apapun dan tidak punya waktu menerima berbagai jenis keuntungan atas pekerjaan saya,” kata Saldarriaga.
Menurut Wálter Espinoza, Direktur Badan Investigasi Kosta Rika, skema suap tersebut telah menyebabkan defisit anggaran untuk pekerjaan membangun jalan periode 2018 – 2020 sebesar USD 127 juta (Rp 1,8 triliun).
Sumber di bidang penegakan hukum Kosta Rika mengatakan total sudah 18 pejabat dan 11 pengusaha di tahan atas keterkaitan dengan skandal suap ini. Presiden Alvarado melalui Facebook mengatakan sangat marah dan frustrasi atas tindak kejahatan korupsi pada kontrak-kontrak pembangunan fasilitas umum.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Pariwisata Kosta Rika 2021 Diproyeksi Turun
Sumber: Reuters