TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua pihak menganggap kehadiran Naftali Bennet sebagai PM Israel baru, menggantikan Benjamin Netanyahu, sebagai perubahan. Beberapa menganggapnya sebagai pergantian pimpinan saja tanpa adanya perubahan agenda apapun ke depannya.
Salah satu kelompok yang beranggapan seperti itu adalah Hamas. Belum lama ini bertempur dengan Israel selama 11 hari akibat isu penggusuran Sheikh Jarrah, Hamas mengganggap Israel tak akan berubah di bawah Bennett. Dengan kata lain, Israel akan tetap "menjajah" Palestina.
"Apapun bentuk dari pemerintahan baru di Israel, hal itu tidak akan mengubah pandangan kami soal entitas Zionis itu," ujar juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 14 Juni 2021.
Karena pandangan Hamas terhadap Israel konsisten, Barhoum mengatakan organisasinya juga belum berniat menghentikan serangan ke negeri bintang daud itu. ia berkata, Israel adalah entitas penjajahan dan kolonialisme sehingga hanya bisa dilawan dengan kekuatan demi hak Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 11 Februari 2020. Abbas memegang salinan peta yang direncanakan AS untuk solusi dua negara dalam proposal perdamaian Israel dan Palestina. REUTERS / Shannon Stapleton
Baca Juga:
Administrasi Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan pernyataan senada. Mereka berkata, pandangan Palestina terhadap Israel tidak akan berubah kecuali ada perubahan terkait status Yerusalem. Saat ini, Yerusalem dinyatakan sebagai ibu kota Israel di mana mendapat legitimasi dari mantan Presiden Amerika Donald Trump.
"Apa yang terjadi di Israel adalah urusan internal mereka. Posisi kami tetap jelas. Apa yang kami inginkan adalah negara Palestina di garis batas 1967 dengan Yerusalem menjadi ibu kotanya," ujar juru bicara Mahmoud Abbas.
Sementara itu, Benjamin Netanyahu, yang dilengserkan oleh Bennet, mengatakan dirinya tidak akan hilang waktu yang lama. Dia akan segera kembali ke kancah perpolitikan Israel, cepat atau lambat.
"Jika takdir membuat kami menjadi oposisi yang baru, maka kami akan menjalankan fungsi itu sepenuh hati hingga berhasil menggantikan (pemerintahan baru)," ujar Netanyahu. Sebelumnya, Netanyahu pernah mengatakan Israel akan hancur di bawah Bennett yang ia sebut pengkhianat
Diberitakan sebelumnya, Naftali Bennet secara de facto menggantikan Benjamin Netanyahu pada Ahad kemarin. Parlemen Israel mengesahkan susunan pemerintahan baru usai voting dengan perolehan suara 60-59. Adapun pemerintahan itu, selain diisi kubu sayap kanan yang dibawa Bennett, juga berisi kubu kiri, sentris, dan Partai Arab.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Resmi Lengser, Naftali Bennet Menjadi PM Baru Israel
ISTMAN MP | REUTERS