TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mengumumkan status lockdown di negaranya pada Senin, 14 Juni 2021, waktu setempat. Kemungkinan relaksasi lockdown akan ditunda karena masih ada kekhawatiran terhadap naiknya kasus varian baru Covid-19.
Di bawah rencana Presiden Johnson pada Februari 2021 lalu, Pemerintah Inggris memberikan sinyalemen bahwa semua larangan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona akan dicabut setidaknya 21 Juni 2021. Setelahnya, pub, klub dan tempat-tempat bersosialisasi lainnya akan sepenuhnya diperbolehkan beroperasi.
Petugas bersiap memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif yang dijadikan kamar mayat sementara bagi jenazah korban virus Corona, di Birmingham, Inggris, 21 April 2020. Peta penyebaran COVID-19 mencatat hingga Rabu (22/4) sore, jumlah kematian akibat virus Corona di Inggris mencapai 17.337 jiwa. REUTERS/Carl Recine
Akan tetapi beberapa pekan terakhir, ada kenaikan kasus infeksi virus corona yang cukup besar yang disebabkan Delta varian baru Covid-19, yang pertama kali ditemukan di India. Otoritas kesehatan sangat yakin virus ini lebih mudah menular 60 persen dibanding Covid-19 yang sudah ada sebelumnya. ilmuwan memperingatkan virus ini bisa memicu gelombang ketiga wabah virus corona di Inggris.
Perdana Menteri Johnson menolak saran media-media di Inggris, yang menyebut pencabutan lockdown akan ditunda sampai sebulan. Dia hanya mengatakan dalam beberapa hari terakhir ada hal-hal yang membuat waswas mengenai kenaikan angka infeksi virus corona dan rawat inap.
“Kami terus memantau data yang masuk, belum ada keputusan akhir yang diambil dan waktu yang tepat akan kami sampaikan pada masyarakat soal apa yang akan kami lakukan. Tanggal 21 Juni sudah sebentar lagi,” kata Johnson, disela-sela KTT G7, Minggu, 13 Juni 2021.
Baca juga: Negara-negara Eropa Peringatkan Boris Johnson untuk Patuhi Brexit
Sumber: Reuters