TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan akan memberikan pengecualian karantina mandiri pada sejumlah pelancong yang sudah mendapat imunisasi vaksin virus corona di luar negeri. Biasanya, karantina mandiri berlaku selama dua pekan sejak kedatangan di Negeri Gingseng tersebut.
Kelonggaran ini berlaku mulai 1 Juli 2021. Sebelumnya pada 5 Mei lalu, pengecualian hanya diberikan pada orang-orang yang sudah mendapat dua dosis suntik vaksin virus corona di Korea Selatan.
Seorang perawat ikut serta dalam latihan simulasi vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) di pusat vaksinasi COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, 9 Februari 2021. [REUTERS / Kim Hong-Ji / Pool]
Kebijakan baru ini berlaku pada orang-orang tertentu, seperti warga negara Korea Selatan yang baru dari luar negeri dan WNA yang berstatus mendapat izin tinggal di Korea Selatan serta para pelancong yang ke Korea Selatan untuk mengunjungi sanak-saudara mereka. Relaksasi aturan ini juga berlaku juga untuk mereka yang melakukan perjalanan bisnis, untuk tujuan pendidikan atau punya kepentingan lain.
Menurut Son Young-rae, petugas di Pusat Penanganan Bencana di Korea Selatan, para pelancong yang mendapat pengecualian itu harus mengisi sebuah formulir dan tetap akan diminta melakukan tes virus corona sebelum menikmati kelonggaran aturan karantina mandiri. Saat hendak meninggalkan Korea Selatan, mereka juga akan kembali diminta melakukan tes virus corona.
Untuk para pelancong dari negara-negara yang mengalami wabah varian baru Covid-19, mereka harus menjalani karantina mandiri.
Di Korea Selatan sampai dengan Sabtu malam, 12 Juni 2021, ada 452 lebih kasus positif Covid-19. Dengan begitu, total ada 147.874 kasus infeksi virus corona di Negeri Ginseng tersebut. Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 di Korea Selatan sebanyak 1.985 orang.
Sudah lebih dari 11.8 juta orang di Korea Selatan setidaknya mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Jumlah itu, sekitar 23 persen dari populasi negara itu.
Baca juga: Korea Selatan Laporkan Kasus Pertama Pembekuan Darah Akibat Vaksin AstraZeneca
Sumber: Reuters