TEMPO.CO, - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menolak pengunduran diri Uskup Agung Munich, Kardinal Reinhard Marx, yang ingin ikut bertanggung jawab atas krisis pelecehan seksual di gereja Jerman. Menurut Paus, Marx harus tetap menjabat karena gereja tidak keluar dari krisis secara sendirian melainkan bersama-sama.
“Dan inilah jawaban saya, saudaraku yang terkasih. Lanjutkan seperti yang Anda usulkan, tetapi sebagai Uskup Agung Munich dan Freising," kata Paus Fransiskus dikutip dari Vatikan News, Ahad, 13 Juni 2021.
Paus Fransiskus setuju dengan pendapat Marx yang menganggap kasus pelecehan seksual menjadi krisis bagi gereja-gereja di seluruh dunia. "Saya setuju dengan anda dalam menggambarkan sejarah menyedihkan pelecehan seksual, dan cara gereja menanganinya sampai saat ini," ucap dia.
Sebabnya, kata Paus, gereja tidak boleh lagi abai dengan kasus-kasus pelecehan seksual. "Kita harus memiliki sejarah, baik secara pribadi maupun sebagai komunitas. Kita tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap kejahatan ini," ujarnya.
Paus memuji langkah Marx yang ingin bertanggung jawab atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para imam dalam beberapa dekade terakhir di Jerman. "Terima kasih atas keberanian Kristen anda, yang tidak takut untuk direndahkan di hadapan kenyataan dosa,” tuturnya
Sebelumnya, Kardinal Jerman Reinhard Marx meminta Paus Fransiskus untuk menerima pengunduran dirinya sebagai kepala Keuskupan Agung Munich-Freising. Ia mengatakan bersedia untuk secara pribadi memikul tanggung jawab, tidak hanya atas kesalahannya sendiri dalam menangani skandal pelecehan seksual, tetapi juga untuk institusi kesalahan Gereja.
Dalam suratnya kepada Paus Fransiskus, Marx menjelaskan telah mempertimbangkan pengunduran diri selama setahun terakhir. Ia merasa banyak kegagalan, baik secara pribadi maupun administratif, dalam penyelesaian kasus pelecehan seksual selama 10 tahun terakhir oleh gereja di Jerman.
Baca juga: Kardinal Kanada Bela Paus Fransiskus Soal 215 Jenazah di Sekolah Katolik
Sumber: VATICAN NEWS