Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Tuduh Pasukan Eritrea Sengaja Membuat Rakyat Tigray Kelaparan

image-gnews
Seorang perempuan menggendong bayi saat mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. [REUTERS/ Baz Ratner]
Seorang perempuan menggendong bayi saat mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. [REUTERS/ Baz Ratner]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior PBB menuduh pasukan Eritrea sengaja membuat rakyat Tigray di Ethiopia kelaparan dan menggunakan bencana kelaparan ini sebagai senjata perang.

Dataran tinggi utara Ethiopia itu pernah menjadi buah bibir global untuk kelaparan pada pertengahan 1980-an, ketika kekeringan dan konflik menciptakan bencana yang menewaskan sebanyak satu juta orang.

Lebih dari 350.000 dari hampir 6 juta orang Tigray hidup dalam kondisi kelaparan, menurut sebuah analisis oleh badan-badan PBB dan kelompok bantuan global, dikutip dari laporan Reuters, 12 Juni 2021.

Hampir 2 juta orang lainnya selangkah lagi dari kekurangan yang mengerikan seperti itu, kata badan PBB. Ethiopia telah membantah perkiraan ini.

Pertempuran sejak November antara pemerintah Ethiopia dan partai berkuasa yang digulingkan di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), telah membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi. Konflik pecah tepat sebelum panen raya, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan. Negara tetangga Eritrea dan wilayah Amhara di sebelah Ethiopia mengirim pasukan untuk mendukung pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed.

Dalam beberapa komentar publik tentang krisis, pejabat tinggi kemanusiaan PBB, Mark Lowcock, menuduh pasukan Eritrea berusaha mengendalikan penduduk Tigray dengan membuat mereka kelaparan.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Kamis, Lowcock mengatakan tentara Eritrea dan pejuang lokal sengaja memblokir pasokan ke lebih dari 1 juta orang di daerah-daerah di luar kendali pemerintah. "Makanan pasti digunakan sebagai senjata perang," katanya.

Adan Muez yang berusia empat belas tahun terbaring di tempat tidur di Rumah Sakit Umum Adigrat di kota Adigrat, wilayah Tigray, Ethiopia, 18 Maret 2021. REUTERS/Baz Ratner

Pemerintah Ethiopia, PBB dan badan-badan bantuan telah mengirimkan makanan dan bantuan lainnya kepada sekitar 3,3 juta penduduk Tigray sejak Maret, menurut badan kemanusiaan PBB OCHA. Tetapi sebagian besar bantuan itu akan disalurkan ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintah, kata Lowcock.

Eritrea, yang terlibat dalam perang perbatasan brutal melawan Ethiopia pada 1998-2000, ketika TPLF mendominasi pemerintah pusat, tidak berkomentar tentang laporan ini. Menteri Penerangan Yemane Gebremeskel sebelumnya mengatakan tuduhan bahwa tentara Eritrea memblokir atau menjarah bantuan adalah tuduhan rekayasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer Ethiopia, kantor perdana menteri dan kepala satuan tugas nasional di Tigray tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Lowcock. Pada konferensi pers 3 Juni, juru bicara Abiy, Billene Seyoum, menepis tuduhan bahwa pasukan pertahanan negara menggunakan makanan sebagai senjata sebagai tidak berdasar dan bermotif politik.

Mitiku Kassa, kepala Komisi Manajemen Risiko Bencana Nasional Ethiopia, yang mengelola respons krisis pemerintah, menuduh TPLF, mantan partai yang berkuasa, menyerang truk makanan dan personel bantuan, tetapi tidak membeberkan bukti ketika diminta. Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa lebih dari 90% orang di Tigray telah diberikan bantuan. "Kami tidak kekurangan pangan," katanya.

PBB, bagaimanapun, telah mengatakan telah menerima laporan dari pejabat lokal Tigray lebih dari 150 orang mati kelaparan. Lowcock mengatakan dia yakin banyak lagi yang tewas tetapi tidak bisa memberikan angka.

Di tanah subur Tigray barat, para petani meninggalkan ladang yang penuh dengan sorgum, teff, dan wijen untuk menghindari kekerasan, Reuters melaporkan.

Beberapa penduduk menuduh pasukan Amhara mencuri tanaman dan ternak mereka, atau mengusir mereka dari pertanian mereka. Di Tigray utara dan timur, para petani mengatakan kepada Reuters bahwa tentara dari Eritrea telah membakar tanaman dan gudang gandum mereka, dan menyembelih lembu yang dibutuhkan untuk membajak.

Diperkirakan 90% dari panen untuk tahun 2020 hilang, menurut analisis PBB. Beberapa petani mengatakan bahwa mereka sekarang memakan benih cadangan yang mereka butuhkan untuk menanam tanaman berikutnya.

Gizachew Muluneh, juru bicara pemerintah daerah Amhara, mengatakan kepada pasukan Amhara tidak akan pernah mencuri hasil panen, ternak, atau memblokir bantuan di Tigray.

Baca juga: Ratusan Perempuan di Tigray Ethiopia Jadi Korban Perkosaan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ICJ Perintahkan Israel untuk Akhiri Kelaparan di Gaza

1 jam lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
ICJ Perintahkan Israel untuk Akhiri Kelaparan di Gaza

ICJ dengan suara bulat meminta Israel mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengakhiri bencana kelaparan di Gaza


Militer Spanyol Kirim Bantuan Kemanusiaan lewat Udara ke Jalur Gaza

3 jam lalu

Bantuan dijatuhkan melalui udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 Maret 2024. REUTERS/Kosay Al Nemer
Militer Spanyol Kirim Bantuan Kemanusiaan lewat Udara ke Jalur Gaza

Walau otoritas Gaza memperingatkan pengiriman bantuan kemanusiaan lewat udara tidak aman, namun sejumlah negara masih melakukannya.


Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

10 jam lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Perintah Gencatan Senjata di Jalur Gaza Dibayangi Kondisi Kelaparan di Gaza yang Memburuk

2 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Perintah Gencatan Senjata di Jalur Gaza Dibayangi Kondisi Kelaparan di Gaza yang Memburuk

Sebelum Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menyepakati gencatan senjata, warga di Jalur Gaza menghadapi kelaparan yang sangat mematikan.


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

3 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

4 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

4 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


Parlemen Israel: Perang Selesai Jika Warga Yahudi Menetap di Gaza Utara

4 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Parlemen Israel: Perang Selesai Jika Warga Yahudi Menetap di Gaza Utara

Perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir jika warga Yahudi menetap di bagian utara wilayah itu, kata salah seorang pemimpin parlemen Israel


Kepala UNRWA Benarkan Israel Tak Izinkan Lagi Bantuan Masuk Utara Gaza

4 hari lalu

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS
Kepala UNRWA Benarkan Israel Tak Izinkan Lagi Bantuan Masuk Utara Gaza

Tel Aviv mengatakan pada UNRWA tidak akan lagi mengizinkan konvoi bantuan makanan dari UNRWA masuk ke utara Gaza.