TEMPO.CO, Jakarta - Damien Tarel, pria yang menampar Presiden Prancis Emmanuel Macron, bakal segera disidang. Menurut kantor berita Reuters, ia bakal disidang Kamis ini, 10 Juni 2021, waktu setempat.
Diberitakan sebelumnya, Tarel menampar Macron ketika Presiden Prancis ke-25 itu melakukan kunjungan publik ke Tain-L'Hermitage, Selasa, 8 Juni 2021. Ketika ditangkap, Tarel membela diri bahwa ia tidak merencanakan aksi tersebut dan apa yang ia lakukan bersifat spontan.
"Dia konsisten membela diri bahwa ia melakukannya karena refleks, tidak dipikir terlebih dahulu, atas ketidaksukaannya (terhadap Macron)," ujar jaksa lokal Prancis, Alex Perrin.
Perrin melanjutkan bahwa penyelidikan sejauh ini menunjukkan Tarel tidak berafiliasi dengan organisasi kebencian atau radikal tertentu. Walau begitu, hal itu akan masih ditelusuri bersamaan dengan persidangannya hari ini.
Per berita ini ditulis, aksi Tarel tersebut masih menjadi sorotan di Prancis. Banyak orang membicarakannya, bahkan Macron sendiri. Macron berkata, apa yang dilakukan Tarel pada Selasa lalu adalah aksi terisolir. Ia juga mengatakan kekerasan dan kebencian, seperti yang dilakukan Tarel, adalah ancaman terhadap demokrasi.
Sebagai catatan, tarel tidak ditangkap sendirian. Kepolisian juga menangkap seorang pria lain dari Saint-Vallier. Dari pria, Kepolisian Prancis menemukan senjata api, buku otobiografi Adolf Hitler, Mein Kampf, serta bendera komunisme.
Pria tersebut tidak akan dijerat dengan pasal serupa dengan Tarel. Menurut laporan Reuters, pria yang belum diketahui namanya itu bakal diperkarakan untuk kepemilikan senjata secara ilegal.
Baca juga: Penampar Emmanuel Macron Penggemar Sejarah dan Pendiri Klub Adu Pedang
ISTMAN MP | REUTERS