Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penampar Emmanuel Macron Penggemar Sejarah dan Pendiri Klub Adu Pedang

image-gnews
Reaksi warga saat Presiden Macron ditampar seorang pria dalam sebuah kunjungan pada 8 Juni 2021. Seusai peristiwa ini, Macron kembali melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di negaranya. BFMTV/ReutersTV
Reaksi warga saat Presiden Macron ditampar seorang pria dalam sebuah kunjungan pada 8 Juni 2021. Seusai peristiwa ini, Macron kembali melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di negaranya. BFMTV/ReutersTV
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pria yang menampar wajah Presiden Prancis Emmanuel Macron menjalankan klub untuk penggemar adu pedang abad pertengahan dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, menurut dua sumber yang akrab dengan penyelidikan mengatakan pada Rabu.

Salah satu sumber polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Damien Tarel, 28 tahun, dikutip dari Reuters, 10 Juni 2021.

Kenalan Tarel di kampung halamannya di Saint-Vallier, di tenggara Prancis, menggambarkan Tarel seorang pria yang menyukai permainan reka ulang sejarah dan tidak pernah membuat masalah.

Namun saat ini Tarel sedang diselidiki atas penyerangan terhadap seorang pejabat publik, kata jaksa setempat.

Macron, yang sedang melakukan blusukan setelah pandemi dan dengan waktu kurang dari satu tahun sebelum pemilihan presiden berikutnya, ditampar Tarel pada hari Selasa saat berjalan-jalan di Prancis selatan ketika ia menyapa kerumunan kecil penonton.

Presiden mengulurkan tangan untuk menyambut seorang pria, yang meneriakkan "Turunkan Macronia" dan "Montjoie Saint Denis", seruan perang tentara Prancis ketika negara itu masih menjadi monarki, dan menampar pipi Macron.

Satu sumber yang dekat dengan penyelidikan menggambarkan Tarel sebagai seseorang yang culun dan penggemar berat game.

Tarel dan seorang pria kedua masih dalam tahanan polisi pada hari Rabu, sumber tersebut menambahkan. Tuduhan penyerangan terhadap pejabat publik membawa hukuman maksimal tiga tahun penjara dan denda 45.000 euro atau sekitar Rp779 juta (kurs Rp 17.321 per euro).

Reaksi Presiden Prancis Emmanuel Macron seusai ditampar seorang pria dalam kunjungan kerja di Tain-L'Hermitage, Prancis, 8 Juni 2021. Pria bernama Damien Tarel, 28 tahun, sedang diselidiki atas penyerangan terhadap pejabat publik. BFMTV/ReutersTV

Tarel mengelola klub lokal yang berfokus pada praktik seni bela diri Eropa bersejarah, termasuk ilmu adu pedang tradisional, dan telah mendirikan klub permainan papan yang disebut "The Knights of the Square Table".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aurélien Laniece, seorang teman Tarel, mengatakan dia mengenal Tarel sebagai orang baik yang siap membantu tetangga dan suka menyebar semangatnya kepada orang lain.

Laniece terkejut atas laporan di media Prancis bahwa akun media sosial Tarel menunjukkan dia mengikuti kelompok sayap kanan dan monarki. Tidak diketahui apakah akun Tarel ini dibuat oleh Tarel sendiri.

"Dia bukan tipe pria yang melakukan itu (memukul seseorang)," kata Laniece. "Lockdown itu sulit, tetapi dia ingin semuanya dibuka kembali."

Pejabat pemerintah telah menyatakan keprihatinannya dalam beberapa pekan terakhir tentang frustrasi terpendam yang muncul setelah lockdown. Prancis telah memberlakukan jam malam selama lebih dari tujuh bulan.

Macron mengatakan dia tidak mengkhawatirkan keselamatannya, dan terus berjabat tangan dengan anggota masyarakat setelah dia dipukul.

"Anda tidak dapat memiliki kekerasan, atau kebencian, baik dalam ucapan atau tindakan. Jika tidak, demokrasi itu sendiri yang terancam," katanya kepada surat kabar lokal setelah insiden itu.

Macron telah menjadi sasaran sebelumnya oleh warga yang kecewa. Dia dilempari telur oleh serikat pekerja atas reformasi perburuhan ketika dia menjadi menteri ekonomi pada 2016. Dua tahun kemudian Emmanuel Macron didemo oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah yang dikenal demonstrasi rompi kuning.

Baca juga: Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

1 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

7 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

15 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

15 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

16 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

20 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

21 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

25 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

26 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza