TEMPO.CO, - Asosiasi Sepak Bola Finlandia membagikan puluhan hijab sport kepada muslimah di negara itu untuk mendorong keragaman yang lebih besar dalam olahraga. Mereka berharap dengan langkah ini makin banyak wanita dan gadis muslim ambil bagian dalam permainan.
"Puluhan jilbab telah didistribusikan oleh FA Finlandia untuk skema tersebut," kata Heidi Pihlaja, kepala pengembangan sepak bola wanita dan anak perempuan kepada AFP dikutip dari The New Arab, Kamis, 10 Juni 2021.
Menurut Pihlaja, di Finlandia, sangat sulit untuk memasukkan gadis-gadis dari latar belakang imigran ke klub sepak bola.
"Jadi kami ingin memulai inisiatif ini untuk menyambut semua orang, terlepas dari agama anda dan apakah anda ingin menggunakan hijab atau tidak," tuturnya.
Nasro Bahnaan, seorang pemain sepak bola berusia 13 tahun yang mengenakan jilbab olahraga, memuji kebijakan asosiasi ini. Menurut dia, jilbab yang dibagikan tidak menggangu pergerakannya.
Di Inggris, mengenakan jilbab dilarang oleh FIFA pada 2007 tetapi dicabut pada 2014.
Sementara langkah untuk mempromosikan inklusi yang lebih besar dari para muslimah dalam olahraga datang setelah Partai Finlandia, sebuah partai populis sayap kanan, unggul dalam pemilihan sebelum pemilihan lokal akhir bulan ini, menurut Politico. Partai ini dikenal dengan agenda anti-muslim dan anti-imigrannya yang kuat.
Baca juga: Terbiasa Menyendiri, Warga Finlandia Tak Kesulitan Social Distancing COVID-19
Sumber: THE NEW ARAB