TEMPO.CO, - Komisi Anti Korupsi Nasional (NACC) Thailand menyelidiki adik Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha, Preecha Chan-o-cha, atas dugaan menyembunyikan aset.
Preecha merupakan anggota badan parlemen Majelis Legislatif Nasional antara 2014 dan 2019. Senator dan mantan Sekretaris Tetap Pertahanan Thailand itu diduga menyembunyikan asetnya dan istrinya selama menjabat dengan memberikan laporan palsu. Ia tidak melaporkan rekening bank yang dimiliki istrinya dan sebuah rumah di Phitsanulok.
Wakil Sekretaris Jenderal NACC Niwatchai Kasemmongkol mengatakan pihaknya belum memiliki bukti cukup untuk menjatuhkan tuduhan korupsi pada Preecha. Yang jelas, kata dia, penyelidikan sedang berjalan.
"Bagaimanapun dia memiliki kesempatan untuk memberikan bukti guna membantah tuduhan tersebut sebelum NACC membuat keputusan atas tuduhan formal, jika ada," kata Nitwachai dikutip dari The Thaiger, Kamis, 10 Juni 2021.
Selain Preecha, NACC sepekan terakhir ini sedang gencar menyelidiki dugaan korupsi yang dilakukan para politikus. Tiga anggota parlemen Thailand dituduh mengizinkan legislator lain untuk memilih atas nama mereka dalam proses parlemen.
Undang-Undang Anti Korupsi Thailand melarang anggota parlemen mengizinkan orang lain menggunakan kartu anggota parlemen (MP) untuk memilih atas nama mereka dalam proses parlemen.
Mahkamah Agung Thailand memiliki Divisi Kriminal khusus Pemegang Kantor Politik yang akan mengadili kasus-kasus seperti ini. Jika seorang anggota parlemen dinyatakan bersalah, vonis tersebut membawa denda hingga 200 ribu baht atau Rp 91,6 juta dan hukuman penjara 1 hingga 20 tahun.
Baca juga: Thailand Mulai Imunisasi Massal Vaksin Virus Corona
Sumber: THE THAIGER