Demonstran yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat, sedangkan 11 orag dalam kondisi serius. “Ini bom yang cukup besar hingga menewaskan satu orang. Kami masih menunggu bagian forensik dan anggota PAD minta ijin untuk masuk Gedung Pemerintah,” ujar Komandan polisi lokal Somchai Chueyklin.
Sementara di bagian perwakilan dari gawat darurat rumah sakit Ramathibodi mengatakan bahwa kondisi korban masih belum kritis, sehingga satu orang tewas. “Sepuluh orang lainnya juga masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit King Mongkut, satu lagi kondisinya serius di Rumah Sakit Ramathibodi.”
Para demonstran bersikukuh tidak meninggalkan depan gedung pemerintahan, sampai pemerintah turun, setelah mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra terbukti melakukan korupsi di pengadilan Thailand.
Sampai berita ini diturunkan belum ada komentar dari Aliansi Rakyat untuk Demokrasi. Eskalasi kerusuhan semakin memanas pada 7 Oktober lalu, saat pendemo berhadapan dengan polisi yang menyemprotkan gas air mata. Setidaknya dua orang tewas dan melukai 500 demonstran.
Perdana Menteri yang baru Somchai Wongsawat, yang merupakan saudara ipar Thaksin, minggu lalu mengatakan berencana akan membangun gedung pemerintahan baru. Selama demonstran menduduki gedung pemerintahan, Somchai menjalankan kabinetnya di bandara, sejak Agustus lalu.
AP|AFP| Nur Haryanto