Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

150 Tentara Afganistan Terluka atau Tewas dalam Sehari oleh Serangan Taliban

image-gnews
Tentara Afganistan mengambil posisi saat baku tembak dengan kelompok militan ISIS, di dekat penjara Jalalabad, Afganistan, 3 Agustus 2020. Aksi baku tembak itu tak ayal memicu kerusuhan dan pemberontakan di dalam penjara. REUTERS/Parwiz
Tentara Afganistan mengambil posisi saat baku tembak dengan kelompok militan ISIS, di dekat penjara Jalalabad, Afganistan, 3 Agustus 2020. Aksi baku tembak itu tak ayal memicu kerusuhan dan pemberontakan di dalam penjara. REUTERS/Parwiz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 150 tentara Afganistan tewas atau terluka dalam 24 jam terakhir dalam gelombang serangan oleh gerilyawan Taliban saat pasukan asing mundur, kata pejabat senior pemerintah Afganistan pada Senin.

Pertempuran sekarang berkecamuk di 26 dari 34 provinsi Afganistan, kata para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, dilaporkan Reuters, 7 Juni 2021.

Pemerintah mengatakan pertempuran telah meningkat ketika Amerika Serikat melanjutkan operasi untuk menarik semua pasukannya yang tersisa pada 11 September.

Taliban merebut distrik Shahrak di provinsi Ghor barat pada hari Senin dan memaksa pasukan Afganistan untuk mundur ke desa-desa terdekat setelah baku tembak hebat, kata pejabat setempat.

Sebuah bom mobil kuat yang menargetkan markas polisi di distrik Khas Balkh di provinsi Balkh menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 50 lainnya termasuk warga sipil pada Minggu, kata para pejabat.

Pada hari yang sama, militan Taliban menyerbu distrik Qaisar di provinsi Faryab utara, menewaskan dan melukai puluhan pasukan keamanan Afganistan, kata seorang pejabat polisi.

Pasukan pemerintah melancarkan operasi untuk merebut kembali distrik strategis Nerkh di Provinsi Wardak yang terletak kurang dari satu jam perjalanan dari ibu kota Kabul, kata seorang pejabat kementerian pertahanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam 24 jam terakhir, sayangnya ada 157 korban di antara pasukan," kata seorang pejabat senior yang tidak mau disebutkan namanya.

Pembicaraan politik antara pemerintah dan Taliban sebagian besar terhenti ketika Amerika Serikat menarik pasukannya keluar 20 tahun setelah pemboman AS memaksa Taliban dari kekuasaan.

Amerika Serikat dan Taliban saling menuduh satu sama lain telah memprovokasi dan gagal menghentikan serangan terhadap warga sipil.

Baca juga: Taliban Lindungi Pangkalan Asing Tetapi Bunuh Tentara dan Warga Sipil Afganistan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

31 hari lalu

Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

Produksi opium di Afghanistan, yang sebelumnya merupakan pemasok utama dunia, anjlok 95 persen sejak Taliban melarang penanaman narkotika itu.


Profil Al Quds, Pasukan Elite Iran yang Pernah Berhadapan dengan Taliban dan AS

33 hari lalu

Anggota pasukan khusus IRGC, Korps Pengawal Revolusi Islam, menghadiri aksi peringatan Hari Quds tahunan, atau Hari Yerusalem, pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan di Teheran, Iran, 29 April 2022. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Profil Al Quds, Pasukan Elite Iran yang Pernah Berhadapan dengan Taliban dan AS

Iran dikenal memiliki militer yang kuat. Salah satunya adalah keberadaan pasukan Al Quds.


Taliban Minta Pengungsi Afghanistan Diberi Waktu Sebelum Tinggalkan Pakistan

34 hari lalu

Pengungsi Afghanistan menghabiskan waktu bersama setelah banjir besar di distrik Khushi di Logar, Afghanistan, 21 Agustus 2022. REUTERS/Stringer
Taliban Minta Pengungsi Afghanistan Diberi Waktu Sebelum Tinggalkan Pakistan

Pengungsi Afghanistan diminta segera meninggalkan Pakistan. Taliban meminta para pengungsi diberi tambahan waktu.


Tenggat Waktu Berakhir, Warga Afghanistan Tak Berdokumen Tinggalkan Pakistan

34 hari lalu

Warga Afghanistan menunggu dengan barang-barang mereka untuk menyeberang ke Afghanistan, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada imigran tidak berdokumen untuk pergi, di Gerbang Persahabatan Penyeberangan Perbatasan Chaman di sepanjang Perbatasan Pakistan-Afghanistan di Provinsi Balochistan, di Chaman, Pakistan 31 Oktober 2023.  REUTERS/Abdul Khaliq Achakz
Tenggat Waktu Berakhir, Warga Afghanistan Tak Berdokumen Tinggalkan Pakistan

Warga Afghanistan merupakan sebagian besar dari 140.000 imigran tidak berdokumen yang meninggalkan Pakistan.


Diserang terus, Pasukan AS di Timur Tengah Dapat Tambahan 900 Prajurit

39 hari lalu

Tentara berjaga di luar pesawat Menteri Luar Negeri Antony Blinken setibanya di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel, Kamis 12 Oktober 2023. Jacquelyn Martin/Pool melalui REUTERS
Diserang terus, Pasukan AS di Timur Tengah Dapat Tambahan 900 Prajurit

900 lagi personel menuju Timur Tengah untuk memperkuat pertahanan udara pasukan AS yang terus mendapat serangan dari kelompok berafiliasi Iran.


Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

57 hari lalu

Sejumlah anak menyalakan lampu minyak di samping sebuah foto Malala Yousufzai, yang ditembak pada hari selasa (9/10) oleh Taliban karena berbicara menentang Taliban dan mengkampanyekan pendidikan bagi anak perempuan, di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, Jumat (12/10). REUTERS/Athar Hussain
Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

Pada 9 Oktober 2012, gadis Pakistan Bernama Malala Yousafzai ditembak Taliban Pakistan karena kegigihannya menyuarakan hak pendidikan perempuan.


Gempa Besar Afghanistan, Korban Bertambah Jadi 2.445 Orang

58 hari lalu

Reruntuhan bangunan pasca gempa Afghanistan, 8 Oktober 2023. Cuplikan video REUTERS
Gempa Besar Afghanistan, Korban Bertambah Jadi 2.445 Orang

Lebih dari 2.400 orang tewas dalam gempa di Afghanistan, salah satu yang paling mematikan di dunia tahun ini, setelah di Turki dan Suriah.


Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 2.000 Orang, 6 Desa Rata dengan Tanah

59 hari lalu

Reruntuhan bangunan pasca gempa Afghanistan, 8 Oktober 2023. Cuplikan video REUTERS
Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 2.000 Orang, 6 Desa Rata dengan Tanah

Korban tewas akibat serangkaian gempa di Afghanistan barat kembali meningkat tajam pada Minggu 8 Oktober 2023 menjadi lebih dari 2.000 orang


Menteri Pakistan Bela Keputusan untuk Mengusir Pengungsi Afghanistan

6 Oktober 2023

Pria dan anak-anak terlihat melintasi perbatasan darat utama Afghanistan-Pakistan, di Torkham, Pakistan 15 September 2023. REUTERS/Fayaz Aziz
Menteri Pakistan Bela Keputusan untuk Mengusir Pengungsi Afghanistan

Pakistan memutuskan semua imigran ilegal, termasuk 1,73 juta pengungsi Afghanistan harus pergi dengan tenggat waktu 1 November 2023.


Taliban: Rencana Pakistan Mengusir Ribuan Pengungsi Afghanistan 'Tidak Dapat Diterima'

5 Oktober 2023

Seorang anak pengungsi Afghanistan saat bermain layang-layang di lingkungan miskin di pinggiran Islamabad, Pakistan (11/3). (AP Photo/Muhammed Muheisen)
Taliban: Rencana Pakistan Mengusir Ribuan Pengungsi Afghanistan 'Tidak Dapat Diterima'

Taliban mengatakan pengungsi Afghanistan tidak bisa disalahkan atas masalah keamanan Pakistan.