TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Malaysia di negara bagian Trengganu menggunakan drone untuk mendeteksi suhu tubuh orang-orang di tempat publik selama periode lockdown total.
Drone yang dilengkapi dengan teknologi pemindai suhu ini dapat mendeteksi suhu tubuh sekelompok orang dari ketinggian 20 meter di atas permukaan tanah.
"Jika drone mendeteksi seseorang dengan suhu tubuh tinggi, seperti 37,5 derajat Celcius, maka akan memancarkan lampu merah dan personel penegakan kami akan pergi ke lokasi untuk mengidentifikasi individu yang bergejala," kata Kepala Polisi Negara Bagian Trengganu Rohaimi Md Isa pada Ahad, dikutip dari Free Malaysia Today, 7 Juni 2021.
"Kami telah menggunakan drone ini selama dua atau tiga hari terakhir dan mereka sangat membantu tim penegakan kami," kata Rohaimi. "Meskipun kami memiliki 157 tim pemantau, mereka berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Mereka tidak dapat memantau setiap lokasi sekaligus, termasuk mendeteksi individu yang bergejala di tempat umum."
Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Rohaimi mengatakan drone, yang berbasis di Kuala Terengganu, dipinjamkan ke negara dari perusahaan swasta untuk digunakan polisi selama pemberlakuan lockdown penuh.
Pada April tahun lalu, kepolisian Terengganu juga menggunakan drone untuk melacak pergerakan dan suhu tubuh warga di Dungun saat Movement Control Order (MCO), Channel News Asia melaporkan.
Malaysia saat ini dalam lockdown total dari 1 Juni hingga 14 Juni di tengah gelombang ketiga kasus Covid-19.
Hingga Minggu, Malaysia telah mencatat total 616.815 kasus Covid-19 dan 3.378 kematian sejak awal pandemi Covid-19.
Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Malaysia Lebih Berdampak Pada Anak-anak
FREE MALAYSIA TODAY | CHANNEL NEWS ASIA