Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanada Kesal Paus Fransiskus Tak Minta Maaf Soal Penemuan Jenazah Siswa Pribumi

image-gnews
Paus Fransiskus memberkati para hadirin setelah merayakan Misa Paskah di Basilika Santo Petrus di Vatikan 4 April 2021. Dalam pesan Paskahnya Paus Fransiskus meminta mempercepat distribusi vaksin COVID-19, terutama kepada orang miskin di dunia. Filippo Monteforte/Pool via REUTERS
Paus Fransiskus memberkati para hadirin setelah merayakan Misa Paskah di Basilika Santo Petrus di Vatikan 4 April 2021. Dalam pesan Paskahnya Paus Fransiskus meminta mempercepat distribusi vaksin COVID-19, terutama kepada orang miskin di dunia. Filippo Monteforte/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kanada menyesalkan sikap Paus Fransiskus yang tidak meminta maaf atas penemuan 215 jenazah pelajar pribumi di Sekolah Katolik Kamloops Indian, British Columbia. Menurut mereka, Paus Fransiskus seharusnya mengucapkan maaf selain duka dan permintaan untuk rekonsiliasi.

"Kami semua merasakan sakit dan pedih. Siapa yang tidak? Ini sebuah kejahatan. Sulitkah baginya untuk meminta maaf soal bagaimana organisasi yang ia pimpin memperlakukan masyarakat pribumi pada waktu itu?" ujar Kepala Federasi Kedaulatan Masyarakat Pribumi di Saskatchewan, Bobby Cameron, dikutip dari Reuters, Senin, 7 Juni 2021.

Diberitakan sebelumnya, sebuah kuburan massal ditemukan di Sekolah Katolik Kamloops Indian pada bulan lalu. Hal itu membuka kembali luka lama dan memicu kemarahan Kanada tentang kurangnya informasi dan akuntabilitas perihal apa yang terjadi di sekolah afiliasi Gereja Katolik.

Di sisi lain, sistem Sekolah Katolik Kamloops yang ditutup pada 1978, memisahkan secara paksa sekitar 150 ribu anak-anak pribumi dengan keluarga mereka. Banyak yang menjadi sasaran pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi. Hal itu terungkap dalam Truth and Reconcilliation Commission 2015 yang disebut sebagai Genosida Budaya.

Gedung administrasi utama di Kamloops Indian Residential School terlihat di Kamloops, British Columbia, Kanada sekitar tahun 1970. [Perpustakaan dan Arsip Kanada / Handout via REUTERS]

Paus Fransiskus, ketika bertemu dengan para jemaatnya di alun-alun Santo Petrus, Ahad kemarin, tidak mengucapkan maaf atas apa yang terjadi. Ia hanya mengutarakan kesedihannya dan mendesak para pemimpin politik serta Katolik Kanada untuk menjelaskan temuan tersebut demi upaya rekonsiliasi. Sikap Paus Fransiskus itulah yang disesalkan oleh warga Kanada, terutama pribumi.

Salah satu penyintas Kamloops, Saa Hiil Thut (72), menyatakan tidak ada satupun pihak yang dimintai pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di sekolahnya. Mereka, kata Hiil Thut, lolos begitu saja tanpa hukuman apapun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak ada yang dimintai pertanggungjawaban atas penderitaan yang harus kami lalu selama bertahun-tahun."

"Paus tidak secara jelas mengakui ribuan kasus-kasus kekerasan fisik dan pelecehan seksual di sekolah yang dijalankan Gereja Katolik. Dia tidak akan mau menyatakan bahwa 215 jenazah anak-anak pribumi ditemukan di kuburan massal Kamloops," ujar Hiil Thut kesal.

Jumat kemarin, PM Kanada Justin Trudeau sudah menegaskan bahwa Gereja Katolik harus bertanggung jawab atas 215 anak-anak yang tewas. Menanggapi pernyataan Paus Fransiskus, administrasinya mengatakan hal itu masih kurang kuat dan pihaknya akan kembali menuntut permintaan maaf darinya.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Rekonsiliasi Atas Temuan Kuburan Massal Anak-anak Kanada

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

2 hari lalu

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

2 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

2 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

3 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

6 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.


Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

6 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.


Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

12 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024


Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

14 hari lalu

Bendera Kanada dengan gambar daun ganja saat kampanye legalisasi ganja tahunan di Parliament Hill di Ottawa, Ontario, Kanada, 20 April 2017.[REUTERS/Chris Wattie]
Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.


Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

16 hari lalu

Bendera AS dan Kanada berkibar di perbatasan Kanada-Amerika Serikat di Jembatan Kepulauan Seribu, yang tetap ditutup untuk lalu lintas yang tidak penting untuk memerangi penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di Lansdowne, Ontario, Kanada, 28 September , 2020. [REUTERS/Lars Hagberg/File Foto]
Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.


KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

16 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.