TEMPO.CO, Jakarta - Senegal berencana memulai produksi vaksin virus corona pada tahun depan di bawah sebuah kesepakatan dengan Univercells. Produksi vaksin ini diharapkan mendorong produksi vaksin Covid-19 oleh manufaktur lainnya di Afrika.
Negara-negara kaya di dunia mulai membuka lagi produksi vaksin virus corona setelah mengamankan suplai di dalam negeri. Sedangkan negara-negara di Afrika sedang terseok-seok dengan kurangnya suplai vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Ada sekitar 1,3 miliar populasi di Benua Afrika. Dari jumlah tersebut, baru 7 juta orang yang mendapat imunisasi vaksin virus corona dua dosis.
Kolaborasi antara Univercells dan Senegal ini menyoroti sejumlah kesempatan setelah banyak negara menyorongkan uang dan teknologi untuk melakukan produksi vaksin virus corona.
Univercells mengumumkan sudah dilakukan penanda-tanganan surat kesepakatan kolaborasi dengan Institut Pasteur di Dakar, Senegal, pada April 2021 lalu. Detail mengenai hal ini tidak bisa dibodorkan ke publik.
Sumber mengatakan di bawah kesepakatan itu, Institut Pasteur akan menggunakan teknologi yang dikembangkan Univercells untuk memproduksi vaksin viris corona yang akan di distribusikan ke negara-negara di Afrika Barat.
Univercells adalah perusahaan asal Belgia. Rencananya, Institut Pasteur akan mulai mengemas dan mendistribusikan vaksin virus corona tersebut tahun depan.
Sumber mengatakan Univercells akan mulai mentransfer semua produksi ke Senegal pada semester kedua 2022. Univercells juga akan melatih warga lokal sehingga mereka menjalankan operasional ini (produksi vaksin virus corona).
Baca juga: Kerusuhan di Senegal Memakan Korban Jiwa, Sekolah Diliburkan
Sumber: Reuters