Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Demonstran Hungaria Menolak Pembangunan Universitas Cina di Budapest

image-gnews
Seorang demonstran memegang plakat bertuliskan
Seorang demonstran memegang plakat bertuliskan "Pengkhianatan" selama protes terhadap rencana kampus Universitas Fudan China di Budapest, Hongaria, 5 Juni 2021. [REUTERS/Bernadett Szabo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengunjuk rasa Hungaria pada Sabtu memprotes rencana pembangunan universitas Cina di Budapest, yang mereka katakan berpotensi menurunkan kualitas pendidikan tinggi.

Oposisi liberal Perdana Menteri nasionalis Viktor Orban menuduhnya memiliki hubungan dekat dengan Cina, dan khawatir kampus dapat melemahkan kualitas pendidikan tinggi dan membantu Beijing meningkatkan pengaruhnya di Hungaria dan Uni Eropa.

"Saya tidak setuju dengan penguatan hubungan feodal negara kami dengan Cina," Patrik, seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang menolak menyebutkan nama lengkapnya, mengatakan pada protes di ibukota Hungaria, dikutip dari Reuters, 6 Juni 2021.

Ia mengatakan dana harus digunakan untuk meningkatkan universitas sendiri daripada membangun universitas Cina.

Demonstran memprotes rencana kampus Universitas Fudan Cina di Budapest, Hongaria, 5 Juni 2021. [REUTERS/Bernadett Szabo]

Pemerintah Hungaria menandatangani perjanjian dengan Universitas Fudan yang berbasis di Shanghai pada April untuk membangun kampus di sebuah lokasi di Budapest di mana sebuah desa asrama untuk mahasiswa Hungaria.

Pemerintah mengatakan Fudan adalah institusi kelas dunia dan kampus akan memungkinkan mahasiswa untuk mendapat pelajaran terbaik.

Kantor berita MTI mengutip Tamas Schanda, seorang wakil menteri pemerintah, yang mengatakan protes hari Sabtu tidak perlu dan menolak "histeria politik" berdasarkan gosip dan laporan media yang tidak berdasar.

Politisi oposisi dan ekonom telah mengkritik apa yang mereka katakan akan menjadi biaya proyek yang membengkak dan kurangnya transparansi.

Wali kota Budapest, Gergely Karacsony, secara terbuka menentang rencana tersebut, CNN melaporkan.

Sebagai aksi protes, wali kota mengumumkan pada Rabu bahwa jalan-jalan di dekat kampus yang direncanakan akan diganti namanya diambil dari korban pelanggaran HAM Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu jalan akan dinamai Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan, sementara yang lain akan disebut "Jalan Martir Uyghur" setelah kelompok etnis mayoritas Muslim yang diyakini telah menjadi korban genosida Cina.

Dua jalan lain akan diberi nama untuk menghormati pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong dan seorang uskup Katolik yang dipenjara di Cina.

Demonstran memprotes rencana kampus Universitas Fudan Cina di Budapest, Hongaria, 5 Juni 2021. [REUTERS/Bernadett Szabo]

"(Partai) Fidesz menjual perumahan mahasiswa Hungaria dengan murah, dan masa depan mereka, hanya agar dapat membawa universitas elit kediktatoran Cina ke dalam negeri," kata penyelenggara protes hari Sabtu di Facebook.

Cina mengatakan minggu ini beberapa politisi Hungaria berusaha menarik perhatian dan menghalangi kerja sama antara China dan Hungaria.

Orban telah membangun hubungan baik dengan Cina, Rusia, dan pemerintah non-liberal lainnya, sambil bersitegang dengan sekutu Barat dengan membatasi independensi penelitian ilmiah, peradilan, dan media.

Viktor Orban menghadapi oposisi terpadu untuk pertama kalinya sejak mengambil alih kekuasaan pada 2010 sebelum pemilihan parlemen Hungaria yang dijadwalkan pada 2022.

Baca juga: Warga Hungaria Bikin Kue untuk Petugas Ambulans yang Kewalahan Hadapi Covid-19

REUTERS | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

3 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

5 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

7 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

14 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

15 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.