Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Para Rabi Terkemuka Israel Menolak Pemerintahan Naftali Bennett dan Yair Lapid

image-gnews
Kombinasi file foto menunjukkan Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett berbicara di Yerusalem 14 Mei 2018 dan pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid menyampaikan pidato di Tel Aviv, Israel 24 Maret 2021. [REUTERS/Ammar Awad/Amir Cohen]
Kombinasi file foto menunjukkan Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett berbicara di Yerusalem 14 Mei 2018 dan pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid menyampaikan pidato di Tel Aviv, Israel 24 Maret 2021. [REUTERS/Ammar Awad/Amir Cohen]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para rabi terkemuka Israel pada Sabtu malam merilis sebuah surat terbuka yang menyerukan para pendukung mereka untuk melakukan segala upaya untuk menggagalkan "pemerintah persatuan" Naftali Bennett dan Yair Lapid.

Surat itu dirilis tak lama setelah direktur dinas keamanan Shin Bet, Nadav Argaman, dalam sebuah pernyataan langka memperingatkan terhadap kekerasan politik dan hasutan yang bisa mengakibatkan korban luka.

Nadav Argaman juga mendesak para tokoh masyarakat untuk meredakan ketegangan di tengah pembentukan koalisi yang muncul.

Dikutip dari Times of Israel, 6 Juni 2021, dalam pernyataan lanjutan pada Sabtu malam, Rabi Chaim Druckman, salah satu penandatangan surat tersebut, membantah bahwa seruan publik para rabi dapat ditafsirkan sebagai hasutan dan mengatakan dia menentang segala bentuk kekerasan.

Penandatangan lainnya, Rabi Shlomo Aviner, pada hari Minggu pagi mengatakan bahwa jelas dengan sendirinya bahwa para rabi menentang tindakan kebencian atau bahkan pikiran kebencian.

"Kami tidak dapat menerima kenyataan di mana sebuah pemerintahan akan dibentuk di Israel, yang akan merugikan hal-hal yang paling mendasar dari agama dan negara yang diterima sejak berdirinya Negara Israel dan sampai hari ini oleh semua pemerintah Israel," bunyi surat itu.

"Tidak ada keraguan bahwa pemerintah ini juga akan membahayakan masalah keamanan, yang berkaitan dengan keberadaan kita, karena bergantung pada pendukung teror dan termasuk menteri yang mendesak Pengadilan Kejahatan Internasional di Den Haag untuk menyelidiki perwira IDF atas kejahatan perang," katanya lanjut, mengacu pada komentar masa lalu dari partai Islamis Ra'am dan pemimpin Meretz Nitzan Horowitz di ICC.

"Pemerintah ini sepenuhnya bertentangan dengan kehendak rakyat seperti yang tercermin langsung dari pemilu yang lalu. Kita harus berusaha dan melakukan segalanya agar pemerintahan ini tidak terbentuk," katanya.

Druckman, dalam sebuah pernyataan video pada Sabtu malam, menyatakan tidak ada hasutan dalam surat itu.

"Tidak dapat dibayangkan bahwa ini akan dilihat sebagai seruan kekerasan fisik atau bahkan kekerasan verbal. Sebaliknya, pemerintah harus dicegah hanya melalui cara-cara demokratis," katanya.

12 tahun masa jabatan Netanyahu sebagai perdana menteri terancam berakhir, setelah pemimpin oposisi tengah Israel Yair Lapid, mengumumkan pada hari Rabu bahwa ia telah berhasil membentuk koalisi pemerintahan setelah pemilihan 23 Maret, menurut Reuters.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat memberikan pidato kepada para pendukungnya setelah pengumuman hasil polling dalam pemilihan umum Israel di markas besar partai Likud di Yerusalem pada 24 Maret 2021. [REUTERS / Ammar Awad]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintahan baru, yang belum dilantik, merupakan tambal sulam dari partai-partai sayap kiri, liberal, kanan, nasionalis dan agama, serta untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, bergabungnya sebuah partai Islamis Arab.

Netanyahu dalam pernyataan online telah memperingatkan koalisi itu sebagai pemerintah kiri yang berbahaya.

Beberapa kelompok sayap kanan marah pada Naftali Bennett, kepala partai ultra-nasionalis kecil yang dijadwalkan untuk menggantikan Netanyahu dalam pakta pembagian kekuasaan dengan Lapid. Banyak sayap kanan yang marah terhadap Bennett di media sosial.

Bennett merupakan seorang tokoh sayap kanan sama seperti Netanyahu tetapi membawa pemikiran yang lebih liberal dan moderat terhadap isu-isu seperti LGBT. Para sayap kanan Ortodoks bertentangan dengan Bennett.

Sejak Bennett mengumumkan dia bergabung dengan Lapid, dinas keamanan Israel telah meningkatkan perlindungannya, ketika demonstrasi sayap kanan yang diadakan di dekat rumah anggota partainya berharap agar mereka tidak bergabung dengan pemerintah.

Argaman meminta para pemimpin politik dan agama untuk menunjukkan tanggung jawab dan meredam potensi hasutan.
Peringatannya mengingatkan beberapa orang di Israel pada hari-hari menjelang pembunuhan tahun 1995 terhadap Perdana Menteri Yitzhak Rabin, yang ditembak oleh seorang ultra-nasionalis Yahudi karena menupayakan kesepakatan tanah untuk perdamaian dengan Palestina.

Yair Lapid dan Naftali Bennett mengatakan mereka berharap pemerintah persatuan mereka akan menyembuhkan perpecahan politik yang mendalam di antara orang Israel dan mengakhiri kebencian.

Dikutip dari Reuters, sebuah jajak pendapat oleh televisi Israel N12's Meet the Press pada hari Sabtu menunjukkan bahwa 46% orang Israel mendukung pemerintah Naftali Bennet dan Yair Lapid, 38% menginginkan pemilu lain atau yang kelima dalam waktu sekitar dua tahun, dan 15% tidak menyatakan pendapat apa pun.

Baca juga: Palestina Skeptis Israel Bakal Berubah di Bawah Kepemimpinan Naftali Bennett

TIMES OF ISRAEL | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

7 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

8 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

9 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

10 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

12 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

15 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

16 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

17 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

18 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.