TEMPO.CO, - Presiden Joe Biden mengumumkan skema pembagian 25 juta dosis vaksin Covid-19 yang tidak digunakan Amerika Serikat. Pihak Gedung Putih mengatakan 75 persen dari dosis itu akan disalurkan pada program berbagi vaksin global yang didukung PBB, COVAX, sementara sisanya langsung diberikan ke negara dan mitra sekutu.
"Selama pandemi ini berkecamuk di mana saja di dunia, rakyat Amerika akan tetap rentan. Amerika Serikat berkomitmen untuk membawa urgensi yang sama pada upaya vaksinasi internasional yang telah kami tunjukkan di dalam negeri," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan Kamis kemarin dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 4 Juni 2021.
Dari 25 juta dosis, kata Gedung Putih mengatakan, 19 juta akan diberikan ke COVAX. Rinciannya enam juta untuk Amerika Latin dan Karibia, tujuh juta untuk Asia, dan lima juta untuk Afrika.
Sementara 25 persen sisanya akan disimpan sebagai cadangan untuk keadaan darurat dan dibagikan secara langsung dengan sekutu dan mitra. Gedung Putih mengatakan enam juta dosis akan diarahkan ke Meksiko, Kanada, dan Korea Selatan, Tepi Barat dan Gaza, Ukraina, Kosovo, Haiti, Georgia, Mesir, Yordania, Irak, dan Yaman, serta untuk pekerja PBB garis depan.
Dalam pernyataan itu, Biden mengatakan AS akan membagikan vaksin tanpa mengharapkan imbalan politik sebagai imbalannya. “Kami membagikan dosis ini bukan untuk mendapatkan bantuan atau mengekstraksi konsesi. Kami membagikan vaksin ini untuk menyelamatkan nyawa dan memimpin dunia dalam mengakhiri pandemi, dengan kekuatan teladan kami dan dengan nilai-nilai kami,", tuturnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, persediaan vaksin Covid-19 Amerika terus bertambah. Pengumuman pembagian vaksin ini datang setelah permintaan vaksinasi turun secara signifikan, karena lebih dari 63 persen orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis.
AS sebelumnya mengatakan pihaknya berencana untuk membagikan 80 juta dosis vaksin secara global pada akhir Juni.
Joe Biden berkomitmen untuk menyediakan 60 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di dalam negeri kepada negara lain. Vaksin itu belum diizinkan untuk digunakan di AS, tetapi sudah disetujui secara luas di seluruh dunia. Dosis yang diproduksi di AS akan tersedia untuk dikirim segera setelah melewati tinjauan keamanan oleh Food and Drug Administration.
Joe Biden juga telah berjanji untuk membagikan 20 juta dosis dari produksi stok vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson yang ada di Amerika Serikat. Bahkan lebih banyak dosis diharapkan tersedia untuk dibagikan di bulan-bulan mendatang.
Baca juga: Amerika Beri Iming-iming Warga yang Mau Vaksin Virus Corona
Sumber: AL JAZEERA