TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Florida di Amerika Serikat pada Selasa, 1 Juni 2021, resmi melarang perempuan transgender mengikuti olahraga yang diikuti oleh murid perempuan di sekolah-sekolah. Larangan itu bagian dari kampanye di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat pada tahun ini, yang dikecam sebagai tindakan diskriminasi oleh aktivis – aktivis HAM.
Gubernur negara bagian Florida Ron DeSantis menanda-tangani RUU larangan transgender perempuan mengikuti olahraga dengan tim perempuan dalam sebuah acara di sebuah sekolah Kristen di Jacksonville. DeSantis mengatakan aturan tersebut diperlukan untuk memastikan keadilan bagi perempuan dalam mengikuti olahraga di penjuru negara bagian Florida. Larangan tersebut berlaku di tingkat sekolah tinggi (SMA) dan Universitas.
“Saya dapat katakan bahwa di Florida perempuan akan bermain dengan tim olahraga perempuan dan laki-laki dengan tim laki-laki. Di sektor olahraga, kami akan menjalankan aturan in berdasarkan kondisi biologi, bukan ideologi,” kata Gubernur DeSantis, yang berasal dari Partai Republik.
The Fairness in Women’s Sports Act ensures women and girls aren’t discriminated against in athletic competition. These female athletes deserve a level playing field and are entitled to pursue their dreams in contests that have integrity.https://t.co/S1jMGTnkZm pic.twitter.com/vrBSFFajxB
— Ron DeSantis (@GovRonDeSantis) June 1, 2021
Mereka yang mendukung RUU olahraga ini menyebut atlet transgender perempuan mendapatkan keuntungan dari ketidak-adilan. Sebab mereka terlahir sebagai laki-laki, namun berubah menjadi perempuan.
Undang-undang di Florida merujuk jenis kelamin atlet berdasarkan kondisinya saat lahir dan tercantum dalam akte lahir.
RUU larang perempuan transgender mengikuti olahraga yang diikuti oleh murid perempuan, mendapat penolakan dari politikus Partai Demokrat dan penasehat hak-hak sipil. Mereka yang menolak menyebut larangan tersebut tidak perlu dan diskriminasi. Mereka menggambarkan politikus Partai Republik telah memprovokasi untuk memberi energi pada Partai mereka.
Baca juga: Transgender Miliki E-KTP, Suara Kita Harap Layanan Publik Segera Bisa Diakses
Sumber: Reuters