TEMPO.CO, Jakarta - Kota-kota di Provinsi Guangdong, Cina, memberlakukan lockdown lokal demi menghambat penyebaran virus corona di sana. Komplek perumahan dan jalan-jalan ditutup, sedangkan para pelancong diminta untuk memberikan surat keterangan bebas Covid-19.
Lockdown lokal diberlakukan setelah pada 1 Juni lalu ada 10 kasus positif Covid-19 di Cina, yang ditularkan secara lokal. Sebanyak tujuh kasus berasal dari Guangzhou, yakni Ibu Kota Provinsi Guangdong dan tiga kasus positif Covid-19 ada di dekat Kota Foshan.
Seorang lelaki yang mengenakan masker berjalan dengan potret Presiden Cina Xi Jinping dan mendiang ketua Cina Mao Zedong ketika negara itu dilanda wabah virus Corona baru, di sebuah jalan di Shanghai, Cina 10 Februari 2020. [REUTERS / Aly Song]
Provinsi Guangdong adalah salah satu kawasan industri di Cina dan pusat ekspor negara itu. Guangdong juga provinsi terbesar di Cina berdasarkan output ekonominya.
Pemerintah Ibu Kota Guangzhou sudah meningkatkan upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona sejak akhir Mei 2021. Pada periode 21 Mei – 1 Juni 2021, dilaporkan ada 41 kasus virus corona yang ditularkan antar masyarakat lokal. Sedangkan di Foshan ada 6 kasus positif Covid-19 yang dilaporkan.
Kota Guangzhou dan Foshan sudah memberlakukan karantina mandiri bagi pelancong dari luar kota-kota tersebut. Pemerintah daerah di dua kota tersebut juga meminta masyarakat yang bepergian menggunakan pesawat, kereta atau jalur darat yang jauh, memperlihatkan surat keterangan bebas Covid-19, yang dilakukan tiga hari sebelum tiba di lokasi tujuan.
Adanya temuan kasus positif Covid-19 di Provinsi Guangdong, telah membuat masyarakat berduyun-duyun memenuhi tempat-tempat imunisasi vaksin virus corona di sana. Kerumunan parah terjadi di beberapa titik pada Selasa, 1 Juni 2021.
Baca juga: Soal Infeksi Virus Flu Burung H10N3 di Cina, Ini Penjelasan Guru Besar Unair
Sumber: Reuters