TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Israel Rabu pagi menangkap seorang anggota senior Hamas, Sheikh Jamal al-Tawil, di Ramallah, Tepi Barat, atas dugaan mengatur kerusuhan melawan Israel, kata Israel Defense Forces.
Menurut militer, Tawil ditangkap dalam penggerebekan dini hari oleh Unit Duvdevan elit IDF dan dinas keamanan Shin Bet.
"Tawil adalah tokoh senior dalam kelompok teror Hamas di Tepi Barat, yang baru-baru ini mengambil bagian aktif dalam mengorganisir kerusuhan, menghasut kekerasan dan mereformasi markas Hamas di Ramallah," kata IDF, dikutip dari Times of Israel, 3 Juni 2021.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem di Gaza membenarkan penangkapan itu.
"Penangkapan pemimpin gerakan Jamal al-Tawil oleh pasukan pendudukan tidak akan memadamkan suara perlawanan di Tepi Barat," katanya, Ynet melaporkan.
"Putra-putra Hamas dan para komandannya, semuanya adalah tentara perlawanan, dan mereka akan melanjutkan jalan kebebasan dan pembebasan apa pun pengorbanannya," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Tawil, yang diyakini telah merencanakan sejumlah bom bunuh diri selama Intifada Kedua, telah ditangkap berkali-kali, menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam dan di luar penjara Israel.
Putri Tawil, Bushra, seorang jurnalis Palestina yang terkait dengan Hamas, juga telah ditahan dalam penahanan administratif sejak akhir Desember, menurut kelompok hak-hak tahanan Palestina al-Dameer.
Warga Palestina membakar ban bekas dalam aksi protes anti-Israel atas kekerasan lintas perbatasan antara militan Palestina di Gaza dan militer Israel, dekat pos pemeriksaan Hawara dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Mei 2021. REUTERS/Raneen Sawafta
Penangkapan Tawil terjadi di tengah aksi polisionil Israel di Tepi Barat dalam beberapa hari terakhir, serta penangkapan skala besar sebagai tanggapan atas protes yang meluas dan kerusuhan selama konflik Gaza bulan lalu.
Lebih dari sepuluh aktivis Hamas ditangkap pada 20 Mei, termasuk legislator Palestina terkemuka Naif Rajoub, kata juru bicara Shin Bet kepada The Times of Israel. Tidak jelas berapa banyak yang kemudian dibebaskan.
Penangkapan itu terjadi setelah gencatan senjata 21 Mei yang ditengahi Mesir menghentikan 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas.
Protes Palestina telah meletus di Tepi Barat sejak awal Mei, dengan 30 warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel dan dalam dugaan serangan, Arab News melaporkan.
Hamas menguasai Jalur Gaza yang diblokade Israel, sementara Fatah mendominasi Otoritas Palestina di Tepi Barat.
Baca juga: Kepala Militer Hamas Klaim Serangan Israel Hanya Merusak 5 Persen Terowongan
TIMES OF ISRAEL | YNET NEWS | ARAB NEWS