Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Restoran Prancis Sajikan Makanan Berbahan Ulat Hong Kong dan Serangga

image-gnews
Ulat Hong Kong terlihat di tangan Chef Prancis Laurent Veyet di restorannya Inoveat yang menyajikan makanan berbahan dasar serangga di Paris, Prancis, 12 Mei 2021.[REUTERS/Sarah Meyssonnier]
Ulat Hong Kong terlihat di tangan Chef Prancis Laurent Veyet di restorannya Inoveat yang menyajikan makanan berbahan dasar serangga di Paris, Prancis, 12 Mei 2021.[REUTERS/Sarah Meyssonnier]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Restoran Prancis biasanya menyajikan hidangan mewah dengan hiasan menawan, tetapi apa jadinya jika serangga dan ulat Hong Kong jadi menu utamanya.

Chef Laurent Veyet membuat sajian salad udang dengan ulat Hong Kong kuning, serangga renyah bersama sayuran, dan belalang berlapis cokelat.

Saat matahari menyinari teras restoran Inoveat luar ruangan di Paris, terlihat betapa hidangan Veyet membuat puas pelanggan.

"Ini hidangan yang ideal untuk pemula," kata koki Paris, menyiapkan sajian pasta yang dibuat dari tepung ulat, ubi manis, dan larva serangga yang ditumis.

"Ada beberapa rasa yang sangat menarik. Tidak banyak orang yang bisa mengatakan bahwa mereka tidak menyukainya," kata Veyet, dikutip dari Reuters, 1 Juni 2021.

Chef Prancis Laurent Veyet menampilkan hidangan saat dia berpose di restorannya, Inoveat, menyajikan makanan berbahan serangga di Paris, Prancis, 12 Mei 2021. [REUTERS / Sarah Meyssonnier]

Badan Keamanan Makanan Eropa (EFSA) pada bulan Januari menganggap ulat Hong Kong, yang biasanya digunakan untuk pakan burung, layak untuk dikonsumsi manusia dan pada bulan Mei menyetujui penjualannya di pasaran. Badan ini telah menerapkan lebih dari selusin pengajuan lain untuk produk makanan berbahan serangga, termasuk jangkrik dan belalang.

Ulat Hong Kong, dan serangga secara umum, dapat menawarkan sumber makanan yang berkelanjutan dan rendah emisi karbon untuk masa depan.

"Saya merasa seperti berada di restoran tradisional hanya saja konsep di balik apa yang saya makan berbeda. Dan sejujurnya, rasanya sangat mirip (dengan makanan biasa)," kata pelanggan bernama Soheil Ayari yang makan bersama putrinya.

"Ini ramah lingkungan dan terlebih lagi, bagus," tambah putri kecil Ayari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ulat Hong Kong terlihat di restoran Inoveat yang menyajikan makanan berbahan serangga di Paris, Prancis, 12 Mei 2021. [REUTERS / Sarah Meyssonnier]

Meskipun ulat Hong Kong mungkin terlihat seperti belatung yang tidak menggugah selera, sebenarnya ulat tersebut adalah larva kumbang gelap, kaya akan protein, lemak, dan serat.

Sebagai bahan serbaguna, ulat Hong Kong dapat digunakan utuh dalam kari atau salad, atau digiling untuk membuat tepung untuk pasta, biskuit, atau roti.

"Serangga itu bergizi," kata Stefan De Keersmaecker, juru bicara kesehatan dan keamanan pangan di Komisi Eropa. "Mereka benar-benar dapat membantu kita beralih ke pola makan dan sistem pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan."

Veyet mengatakan ada dua tantangan untuk menyajikan menu semacan ini, yakni menggaet opini publik dan belajar bagaimana mencocokkan rasa serangga dengan makanan lain.

"Anda harus menemukan rasa yang tepat, pendamping yang tepat. Semua itu menarik, koki mana pun akan memberi tahu Anda hal yang sama," kata Veyet, yang membudidayakan ulat Hong Kong langsung di restoran dengan memberi mereka makan bubur gandum dan sayuran.

Baca juga: Peneliti Kaget, Ulat Hong Kong Bisa Mencerna Limbah Plastik

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

2 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

8 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Cara Menghindari Penjual Suvenir atau Restoran yang Mematok Harga Mahal saat Liburan

11 hari lalu

Ilustrasi Turis Milenial
Cara Menghindari Penjual Suvenir atau Restoran yang Mematok Harga Mahal saat Liburan

Pernahkah saat liburan berjalan-jalan di kawasan wisata yang ramai ditawari untuk membeli suvenir atau makan di restoran?


Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

15 hari lalu

Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo
Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

15 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

16 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

16 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

16 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


The Westin Resort Nusa Dua Memperkenalkan Chef Dane Fernandes sebagai Executive Chef

17 hari lalu

Executive Chef di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Chef Dane Fernandes
The Westin Resort Nusa Dua Memperkenalkan Chef Dane Fernandes sebagai Executive Chef

Salah satu inovasi terkenal Chef Dane adalah Creme & Cacao