TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Cina memperbolehkan satu keluarga untuk memiliki tiga anak disambut skeptis oleh netizen. Di berbagai media sosial lokal, netizen menyampaikan keraguannya terhadap kebijakan tersebut. Menurut mereka, kebijakan itu tidak akan berdampak besar terhadap angka kelahiran Cina jika tak ada insentif.
Diberitakan sebelumnya, Cina kembali melonggarkan kebijakan Keluarga Berencana karena mendapati angka kelahiran tidak meningkat. Mereka khawatir jika hal tersebut terus berlanjut, maka tidak akan ada bonus demografi di mana kelompok usia produktif lebih banyak dibanding non-produktif. Adapun Pemerintah Cina menjanjikan bakal ada kebijakan pendukung soal ini.
"Aku tidak begitu paham soal kebijakan ini. Apa yang mereka maksud dengan kebijakan pendukung itu," ujar salah satu netizen di media sosial Weibo yang postingannya mendapat 128 ribu jempol.
Netizen melanjutkan, kebijakan tiga anak Cina juga tidak akan berhasil apabila biaya hidup tinggi. Menurut mereka, biaya hidup untuk mengurus dua anak saja sudah mahal, apa lagi tiga. Biaya hidup tersebut sudah meliputi uang sekolah, bimbingan belajar, kegiatan ekstrakurikuler, liburan, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Khusus Netizen perempuan, mereka khawatir kebijakan tiga anak ini bakal mengancam karir dan kesempatan kerja jika diwajibkan. Sebab, saat ini saja, perbandingan pria dan perempuan dalam memperoleh kesempatan kerja (non-rumah tangga) dan gaji layak saja sudah timpang.
"Para perempuan karir di kota-kota besar akan semakin terdiskriminasi. Untuk perempuan berusia di atas 30 tahun, mereka akan semakin sulit mendapat pekerjaan," ujar salah satu penggunaan Weibo lainnya.
Keraguan warga terhadap kebijakan baru Cina dipertegas survei media milik pemerintah, Xinhua. Survei menunjukkan 29 ribu dari 31 ribu responden tidak terpikir untuk memiliki tiga anak meski diperbolehkan.
Dari 2000 responden yang tersisa, reaksi yang diberikan terpecah menjadi tiga. Ketiganya adalah "siap memiliki tiga anak", "ada di dalam agenda", serta "ragu karena banyak hal harus dipertimbangkan". Per berita ini ditulis, administrasi Presiden Cina Xi Jinping belum memberikan keterangan lebih lanjut soal kebijakan barunya.
Baca juga: Akademisi dan Ekonom Skeptis Menanggapi Kebijakan Tiga Anak di Cina
ISTMAN MP | REUTERS