TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden sudah menyiapkan berbagai hal yang bakal ia sampaikan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pertemuan di Jenewa, 16 Juni. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, isu HAM menjadi salah satu hal yang bakal ditekankan Biden.
"Ktia tidak akan tinggal diam dan membiarkan dia menyalahgunakan hak asasi manusia (HAM)," ujar Joe Biden dalam pidato perayaan Memorial Day Holiday, Ahad, 30 Mei 2021.
Ini bukan pertama kalinya Joe Biden membawa isu HAM ke Putin. Pada Maret lalu, ia menyebut Putin sebagai seorang "pembunuh" karena mencoba menghabisi aktivis oposisi Alexei Navalny dengan racun Novichok. Putin, dengan santai, membalas pernyataan Joe Biden dengan mengatakan bahwa hanya seorang pembunuh yang bisa mengetahui orang lain pembunuh juga.
Joe Biden tidak menyampaikan secara spesifik isu HAM apa yang bakal ia bawa ke dalam pertemuan di Jenewa. Walau begitu, beberapa waktu terakhir, Putin dikaitkan dengan isu penyiksaan Alexei Navalny di penjara Vladimir, penculikan Roman Protasevich oleh Belarus, serta peretasan data Amerika.
Peretasan data Amerika adalah salah satu isu terhangat Amerika dengan Rusia. Pada April lalu, Joe Biden memberikan sanksi terhadap Rusia dan mendepak 10 diplomatnya karena diduga terlibat dalam peretasan SolarWinds Reserach. Dalam peretasan itu, Rusia disebut berhasil mendapatkan akses ke sembilan agensi Pemerintah Amerika untuk kemudian mencuri data-data sensitif.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengkonfirmasi bahwa HAM akan menjadi salah satu isu yang bakal dibawa Joe Biden kepada Putin. Walau begitu, ia menegaskan bahwa fokus utama pertemuan adalah memperbaiki hubungan Amerika dan Rusia yang merenggang beberapa waktu terakhir.
"Kedua pemimpin negara akan membahas berbagai isu seiring dengan berjalannya upaya untuk mengembalikan prediktabilitas dan stabilitas hubungan Amerika - Rusia," ujar Jen Psaki.
Pihak Kremlin tidak menyinggung isu HAM dalam keterangannya soal pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin. Mereka hanya mengatakan bahwa kedua presiden akan membahas hubungan bilateral, stabilitas program nuklir, serta kooperasi melawan pandemi COVID-19.
Baca juga: Joe Biden Ajukan Anggaran Belanja Rp 85 Ribu Triliun
ISTMAN MP | AL JAZEERA